Bojonegoro, sidik nusantara – Keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) membawa manfaat bagi seluruh peserta, termasuk Titik Harimami (64). Ia yang merupakan pensiunan ASN Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ini mengaku rutin memanfaatkan kepesertaan JKN miliknya untuk berobat ke faskes.
Mengidap penyakit diabetes militus ini membuat Titik sangat bersyukur karena tidak pernah mengeluarkan biaya sedikitpun saat berobat. Menurutnya BPJS Kesehatan telah menjamin seluruhnya tanpa ada iur biaya terlebih saat ia rawat inap. Titik pun mengakui jika layanan JKN semakin lama menunjukkan kualitas terbaiknya.
“Tentunya saya dan keluarga sangat bersyukur telah terdaftar menjadi peserta JKN. Terima kasih banyak untuk BPJS Kesehatan yang telah menjamin pengobatan penyakit kronis saya ini selama delapan tahun. Sebab tanpa mengandalkan layanan JKN tentu akan sangat berat biayanya dari rawat jalan bahkan sampai dengan rawat inap. Tidak hanya sampai disitu, petugas administrasi di faskes sangat ramah dan cekatan saat memberikan penanganan,” terang Titik.
Sempat mengalami kegawatdaruratan karena kadar gulanya naik, saat itu Titik langsung menuju Unit Gawat Darurat (UGD). Ia mengungkapkan jika sebagai peserta JKN, tidak mengalami perbedaan layanan bahkan mendapat perhatian penuh.
“Sangat bersyukur karena pihak rumah sakit memberikan layanan yang baik dan tidak membedakan dengan pasien lainnya. Saya juga tidak merasakan kesulitan saat harus menuju ke UGD. Oleh petugas adimistrasi rumah sakit, saya hanya diminta menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja, sudah langsung dapat dilayani. Dokter dan perawat memberikan penanganan dengan cepat. Layanan JKN yang saya manfaatkan ini tentunya sangat menguntungkan. Rasa panik saat melihat gula darah yang tinggi juga jadi hilang karena dokter menenangkan saya,” cerita Titik.
Tak lupa Titik juga telah memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN saat berobat ke faskes. Karena ia menyadari, antrean yang lama dapat membuatnya bosan.
“Layanan JKN yang mudah dan anti ribet tentu jadi harapan bagi seluruh pesertanya, terutama bagi pensiunan seperti saya ini yang tentu mempunyai keterbatasan fisik. Agar tidak lama mengantre pada saat di faskes, saya memanfaatkan fitur antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN. Bisa diakses dimanapun dan tidak mengganggu aktivitas setiap harinya. Karena dulu saat berobat yang saya rasakan adalah proses administrasi yang ribet dan antrean yang menunggu lama. Aksesnya pun sangat mudah karena tidak harus datang langsung ke faskes,” jelas Titik.
Selanjutnya, Titik juga mengungkapkan jika obat yang diresepkan oleh dokter setiap bulannya selalu tersedia. Untuk mendapatkannya, Titik tidak perlu harus menunggu lama di apotek karena obat tersebut sudah langsung diantar ke rumahnya.
“Setelah dokter meresepkan obat, petugas apotek memperbolehkan saya pulang untuk menunggu obat di rumah. Tidak perlu antre lama, obat pun diantar tepat waktu dan semuanya sesuai dengan resep dokter,” tegas Titik.
Selanjutnya, Titik juga menceritakan jika ia rutin mengikuti senam Prolanis yang diadakan oleh faskesnya setiap bulan. Ia merasakan bahagia lahir batin karena bertemu dengan sesama peserta JKN yang mempunyai usaha untuk sehat bersama.
“Saya rutin ikut senam Prolanis bagi penderita diabetes. Kegiatan senam ini dilakukan dua kali dan dibarengi dengan pemeriksaan gratis gula darah. Bertemu dengan banyak teman itu secara psikis meningkatkan bahagia lahir batin. Dari kami semua yang mengalami penyakit diabetes tentu sangat menyadari jika pola hidup sehat itu sangat penting. Andaikan sejak dulu pola hidup sehat termasuk olah raga yang rutin ini dijalankan, mungkin bisa mengurangi resiko penyakit yang timbul sekarang ini,” papar Titik.
Untuk tetap menjaga kadar gula darahnya tidak terlalu tinggi, Titik pun sudah berhenti mengkonsumsi nasi putih. Sebagai penggantinya, ia mengkonsumi nasi jagung dan beras merah yang kadar karbohidratnya rendah.
“Karena dokter sudah menyarankan untuk mengurangi nasi, maka saya menggantikannya dengan jagung. Saya juga memanfaatkan Skrining Riwayat Kesehatan untuk memantau kesehatan. Karena bagi saya, sehat itu tidak dapat digantikan dengan apapun. Sepanjang badan tidak sehat maka aktivitas lainnya akan terganggu,” kata Titik.
Dalam pesannya, Titik mengungkapkan untuk jangan khawatir menjadi peserta JKN. Menurutnya punya banyak finansial belum tentu mampu membiayai saat sakit.
“Terima kasih banyak BPJS Kesehatan yang telah meringankan biaya pengobatan saya selama menjadi pasien diabetes. Andaikan belum terdaftar menjadi peserta JKN, tentu akan sangat memberatkan bagi keluarga saya juga. Semangat sehat untuk semua masyarakat peserta JKN terutama yang telah berpenyakit kronis,” tutup Titik. (Red)