Bojonegoro, sidik nusantara – Sunaji (66), salah serorang pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang beberapa waktu lalu memanfaatkan haknya sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menjalani rawat inap di Klinik Muhammadiyah Kedungadem mengaku sangat terbantu dengan kehadiran program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan.
Pria asal Desa Dayuhkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro ini didiagnosa dokter menderita diabetes, vertigo dan hipertensi. Beruntung dirinya telah menjadi peserta aktif JKN, ia pun mengaku puas atas kemudahan layanan yang ia dapatkan di Klinik Muhammadiyah Kedungadem.
“Bersyukur sekali sejak menjadi anggota TNI, saya dan keluarga sudah diakui menjadi peserta JKN. Beruntungnya lagi, biaya pengobatan saya saat rawat inap di Klinik Muhammadiyah Kedungadem dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan. Layanan faskesnya yang baik dan tidak mempersulit membuat saya tenang. Saat awal masuk di klinik, saya hanya diminta untuk menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja,” cerita Sunaji, Kamis (21/02).
Sunaji menceritakan awal mula ia harus menjalani rawat inap selama hampir empat hari. Ia hampir tidak sadarkan diri dan keluarganya bergegas untuk memberikan pertolongan membawanya ke faskes terdekat.
“Awalnya saat bangun tidur di siang hari, tiba-tiba badan terasa berat, pandangan kabur dan merasa lemas. Selanjutnya saya mencoba bangkit untuk mengambil air minum. Namun karena takut jatuh, saya minta tolong istri untuk mengambilkan minum. Kemudian saya lanjutkan dengan makan siang, namun kondisi tubuh semakin lemas. Akhirnya dengan cepat, saya diajak berobat ke klinik terdekat agar segera mendapatkan penanganan,” jelas Sunaji.
Tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Klinik Muhammadiyah Kedungadem, Sunaji langsung ditangani oleh dokter. Selanjutnya Sunaji langsung diinfus dan dipindahkan ke ruang rawat inap.
“Tidak lama di IGD dan akhirnya saya dipindahkan masuk ruang rawat inap tanpa menunggu waktu yang lama. Tindakan dokter dan perawat yang cekatan dan ramah membuat saya tenang dan mengurangi khawatir. Saya juga diberikan tindakan pasang selang infus agar paru-paru saya menjadi lega karena batuk. Perlakuan dokter dan perawat yang menangani tidak membeda-bedakan saya dengan pasien lainnya. Kali ini layanan faskes dengan menggunakan JKN benar-benar prima dan saya sudah membuktikannya,” tegas Sunaji.
Setelah menjalani rangkaian pemeriksaan, dokter pun menjelaskan jika Sunaji mengidap penyakit diabetes, vertigo dan hipertensi. Sunaji pun berusaha tegar dan kuat serta berupaya untuk kembali sehat. Sunaji mengakui bahwa dirinya telah memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak muda.
“Saat muda dulu saya memang suka sekali tidur malam sehingga mungkin waktu tidur tidak teratur. Akhirnya saat ini untuk obat yang diresepkan oleh dokter, tidak boleh saya lewatkan jadwal minumnya. Rutin setiap hari karena memang setiap bulan obat-obatan tersebut tidak boleh berhenti,” katanya.
Menurut Sunaji, semua kebutuhan obat selalu tersedia dan diantarkan tepat waktu oleh perawat. Dokter dan perawat yang menangani juga rutin melakukan kunjungan ke pasien guna memastikan kondisinya semakin membaik.
“Luar biasa sekali faskes yang menangani ini bahkan peserta JKN tetap mendapatkan perhatian penuh tanpa diskriminasi. Hampir empat hari menjalani rawat inap, akhirnya oleh dokter saya diperbolehkan pulang dengan catatan. Termasuk harus meningkatkan pola hidup sehat seperti makan-makanan yang sehat serta olah raga yang teratur. Demi mendapatkan kondisi tubuh yang sehat kembali, saya pun bertekad untuk menjalankan saran dokter termasuk rutin berolah raga,” kata Sunaji.
Di akhir pertemuannya, ia berharap pelayanan JKN yang diberikan oleh fasilitas kesehatan dapat terus membaik dan bisa dirasakan dengan optimal oleh peserta. Meski Program JKN telah memberikan penjaminan terhadap layanan kesehatan, tak lupa ia juga mengajak bagi masyakarat yang belum terdaftar menjadi peserta JKN agar segera mendaftar.
“Saat masih muda, sebaiknya bisa menjaga pola hidup sehat. Agar saat tua jika sakit tidak bertumpuk penyakit yang diderita. Saya mengajak untuk masyarakat yang belum terdaftar menjadi peserta JKN supaya segera mendaftar. Sehingga saat sakit tidak membuat beban keluarga. Saya apresiasi untuk layanan JKN yang sudah baik ini semoga selalu dapat menemani pesertanya sampai kapanpun,” tutup Sunaji. (Red)