DKPP Ngawi Bekerja Sama Dengan Disbun Provinsi Jatim Gelar Sekolah Lapangan Agribisnis Kopi

Ngawi, sidik nusantara – Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Ngawi melalui Bidang Perkebunan dan Hortikultura bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, dalam gelaran Sekolah Lapangan (SL) agribisnis kopi. Acara berlangsung di poktan Sri Mulyo, Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. Selasa 12/08/2025

Acara turut di hadiri, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Kepala bidang pengolahan dan pemasaran hasil disbun, Provinsi Jawa Timur, Kepala bidang perkebunan dan hortikultura, anggota poktan sri mulyo di dampingi PPL serta POPT Kecamatan Jogorogo.

Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Hendro Budi Suryawan Mengataka, sekolah lapangan agribisnis adalah program pelatihan yang bertujuan bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani kopi dalam praktik Budidaya, pengelolaan, dan pemasaran kopi dengan pendekatan agribisnis.

“selain teori, praktek dilahan juga dilakukan untuk tanaman kopi yang sudah siap panen. Para petani juga diajari untuk agribisnis perkebunan jangka panjang yang memiliki prospek perekonomian yang menjanjikan, terutama jika dikelola secara intensif dan berkelanjutan,” Jelasnya

Hendro Budi Suryawan menambahkan Untuk saat ini Desa Ngrayudan merupakan daerah penghasil kopi di Kabupaten Ngawi dengan luas lahan kopi 76 Ha, dan salah satunya poktan sri mulyo yang aktif di bidang komoditas kopi. Untuk kopi yang di tanam ada kopi robusta, dan kopi ekselsa dengan produksi 7 Kw/Ha. Selain membudidayakan tanaman kopi, poktan sri mulyo sudah berhasil membuat produknya sendiri dengan nama GG Coffe,” Jelasnya

Harapanya untuk petani kopi dalam meningkatkan produksi, produktivitas, dan mutu produk tanaman kopi di Kabupaten Ngawi dan selalu memperhatikan cara pengolahan kopi dengan baik agar menghasilkan kopi yang lebih bermutu dan memiliki daya saing yang lebih tinggi di lasaran, sehingga dapat memberi nilai tambah dan meningkatkan pendapatan petani serta meningkatkan kesejahteraan petani. (Fir/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *