Ponorogo, sidik nusantara – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, bahwa menyambut 1 Abad Gontor telah menjadi tauladan kebaikan bagi Indonesia khususnya Jawa Timur dalam memajukan sistem pendidikan berbasis islami.
“Satu abad Gontor ini memiliki nilai sejarah yang panjang yang terus mencetak para lulusan yang islami dan memiliki keilmuan Al Quran sehingga menjadi tauladan yang baik bagi pendidikan islam lain yang ada di Indonesia,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Sujud Syukur dan Pembukaan 100 Tahun di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Rabu (27/9).
Untuk diketahui, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) akan memasuki usia 100 Tahun atau 1 Abad pengabdian pada tahun 2026 mendatang. Berbagai rangkaian kegiatan menuju peringatan satu abad Pondok Modern Darussalam Gontor terus dilakukan.
Wagub Emil mengatakan, bahwa satu abad Gontor ini memiliki sejarah sekaligus menjadi tonggak yang sangat emosional dengan menghidupkan kembali semangat pendidikan islam dan Al Quran yang diajarkan oleh para kiai-kiai pendiri PMDG.
Emil memandang bahwa, para santri yang menempuh ilmu dan belajar di PMDG ini adalah santri santri yang tidak pernah lelah untuk terus belajar menambah keilmuan dan memperdalam agamanya secara baik.
Keteladanan yang diajarkan oleh para kiai kiai maupun pengasuh pondok, memberikan keunggulan dari Pondok Modern Darussalam Gontor ini terus menjadi Pondok yang sangat di segani tidak hanya di Indonesia melainkan negara negara muslim dunia.
Keberadaan PMDG di Ponorogo ini, lanjut Emil, menjadi sebuah kebanggan bagi Pemprov Jatim yang mendapatkan keberkahaan dari proses belajar mengajar pendidikan agama yang diajarkan.
“Saya meyakini berkah dari ajaran keilmuan, pendidikan keagamaan yang diajarkan kepada para santri menjadi keberkahan yang begitu luar biasa bagi kami di jajaran Pemprov dan masyarakat Jatim,” ungkapnya.
Emil menyebut, pendidikan islam yang diajarkan di Gontor terus meningkat yang sampai saat ini telah berdiri Universitas Darussalam Gontor yang memiliki akreditasi unggul. Ini menunjukkan capaian capaian yang terus meningkat dari Gontor dalam pengabdiaanya menyongsong satu abad.
Mantan Bupati Trenggalek itu mengungkapkan, bahwa santri yang menempuh pendidikan di Gontor terus bertambah. Pada Milad ke 80 tahun santri sekitar 16 ribu lebih namun saat ini, jumlah santri yang mondok di Gontor mencapai sebanyak 32 ribu santri. Jumlah itu belum ditambah oleh para alumni alumni yang banyak tersebar mewarnai pembangunan Bangsa Indonesia.
“Keteladanan yang diajarkan oleh para pendiri dan kiai serta ulama telah berhasil mengantarkan banyak alumni alumni Gontor telah banyak mewarnai pembangunan Bangsa Indonesia dengan berbagai disiplin ilmu yang dimiliki,” terangnya.
Emil menyimpulkan, gontor sampai usia saat ini masih mempertahankan modern dalam konteks keilmuan dan pengasuhan santri dengan selalu update seiring dengan perkembangan serta dinamika zaman.
“Semoga di usia ke 100 nantinya Gontor bisa jadi Golden Age atau usia keemasan bagi pendidikan islam di Indonesia bahkan dunia,” tutupnya. (Guh/Red)