Lamongan, sidik nusantara – PISEW merupakan program yang dilaksanakan untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan permukiman di kecamatan, serta meningkatkan kualitas permukiman perdesaan.
Pembangunan infrastruktur kerakyatan dengan skema PKT salah satunya dilaksanakan melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, memperbaiki tata kelola pemerintah daerah (kabupaten, kecamatan dan desa) serta memperkuat kelembagaan masyarakat di tingkat desa.
Salah satunya yang mendapatkan program PISEW adalah Desa Keduyung dan Desa Jabung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sedangkan titik lokasi kegiatan berada di Jalan Poros antar kedua desa tersebut, dengan anggaran Rp. 500.000.000.
Namun sangat disayangkan apabila pembangunan tersebut dibuat aji mumpung oleh oknum-oknum tertentu. Pembangunan jalan rabat beton tersebut diduga terindikasi tidak sesuai RAB, pasalnya dalam proses untuk lantai dasar urugan pedel (normalisasi) tidak sampai 10 cm. Selain itu ketua KKAD juga tidak di tunjukkan RAB nya oleh Kepala Desa Keduyung saat pembangunan itu berlangsung.
Salah satu pekerja ketika ditemui media ini mengatakan bahwa untuk normalisasi pedelnya yang penting rata dan juga borongan per dum truk nya.
“Ya semua orang sini, untuk tebal urukannya nggak tau pak, pokoknya disuruh yang penting rata, ini borongan per dum truknya Rp. 150.000, untuk 3 orang pak.” Katanya singkat kepada media ini. (15/7/2023).
Sementara itu Sumarlan Ketua KKAD ketika di konfirmasi media ini di rumahnya mengatakan bahwa RAB nya di bawa pak kades.
“Untuk tebal cornya 15cm, lebarnya 3,5 M, terus untuk normalisasi dasar pokoknya yang penting rata gitu mas, prasaan ko nggak ada ya mas di RAB nya untuk normalisasi 10 cm, karena setahu saya yang penting rata untuk gitu mas. Saya pernah minta ke Pak Kades RAB nya masih belum dikasih, bilangnya belum di foto copy.” Ujarnya.
Sementara itu salah satu warga menanggapi perihal pembangunan tersebut, pihaknya menyayangkan jika anggaran yang begitu besar namun tidak sesuai dengan yang di harapkan.
“Kami merasa sangat kecewa karena menurut kami sangat di sayangkan, kalau uang negara yang juga katanya uang rakyat apalagi dengan jumlah anggaran sangat besar Rp 500.000.000 tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang kami harapkan. Terlihat fakta dilapangan ketika dikerjakan saat normalisasi untuk lantai dasar pembangunan jalan rabat beton tersebut diduga tidak sesuai dengan RAB yang juga menjadi pertanyaan berbagai pihak,”
“Untuk itu, kami meminta kepada pihak dinas terkait untuk segera memeriksa pembangunan tersebut, agar uang negara tidak dibuat sembarangan.” harapnya.
Terpisah David Kepala Desa Keduyung ketika di konfirmasi terkait hal ini, tidak merespon meskipun sudah berkali-kali di datangi ke kantor desa, dan juga sudah dihubungi melalui WhatsApp tidak merespon. (Wan/Red)