Bojonegoro, sidik nusantara – Rasa syukur tak henti dirasakan oleh Rahmad Wahyu Ismail (35). Selama dua kali persalinan istrinya, Wahyu memanfaatkan layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ia pun tidak pernah dipungut biaya tambahan sehingga biaya pengobatan pun menjadi ringan. Wahyu sangat bersyukur menjadi peserta JKN sejak empat tahun terakhir ini. Ia sadar jika biaya pengobatan tanpa menggunakan layanan JKN sangatlah mahal, sedangkan kebutuhan hidup lainnya selain biaya kesehatan tetap harus tetap dipenuhi.
“Dulu saat menikah, saya belum menjadi peserta JKN. Hingga akhirnya terbersit pikiran butuh diringankan biaya pengobatan saat sakit apalagi jika istri melahirkan. Alhamdulillah, ternyata mudah sekali menjadi peserta JKN dan tidak ribet persayaratannya. Dua kali persalinan istri, sama sekali tidak mengeluarkan biaya. Saya dan istri tentunya sangat bersyukur layanan JKN membantu meringankan biaya persalinan,” jelas Wahyu pada Selasa (23/04).
Setiap harinya Wahyu berdinas di Bagian Umum dan Keuangan Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Bojonegoro. Terkadang ia masih tidak percaya jika dokter dan perawat di rumah sakit memberikan pelayanan yang baik pada istrinya. Tak segan Wahyu pun meceritakan pengalamannya menggunakan layanan JKN ini pada kerabatnya di kantor.
“Saya ini orang biasa saja, takutnya saat menggunakan layanan JKN tidak diperhatikan. Namun anggapan ini ternyata salah besar. Justru istri saya diperlakukan dengan sangat baik. Saat awal masuk di Unit Gawat Darurat (UGD) pun saya tinggal menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) istri saya di Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya. Layanan JKN sekarang luar biasa sekali mudahnya,” tutur Wahyu.
Pria yang mempunyai hobi berolahraga sepak bola ini juga telah memanfaatkan antrean online saat istrinya harus pergi kontrol. Ia pun tidak harus datang ke rumah sakit untuk antre lama. Menurutnya dengan menggunakan antrean online, aktivitasnya setiap hari pun tetap berjalan dengan baik.
“Saya menggunakan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN. Tidak rumit, cepat, mudah dan dapat diakses di manapun. Saya tidak perlu antre lama di rumah sakit. Istri juga bahagia, bisa datang ke rumah sakit sesuai dengan nomor antreannya. Pokoknya sekarang ini layanan JKN tidak ruwet sesuai dengan bayangan saya,” kata Wahyu.
Wahyu menceritakan jika layanan JKN sangat membuatnya tenang dan nyaman. Menurutnya, layanan kesehatan di era BPJS Kesehatan kian hari kian memuaskan. Hal tersebut menurut Wahyu juga didukung dengan komitmen fasilitas kesehatan dalam memberikan layanan terbaik kepada pasien JKN.
“Istri saya ternyata terkesan sekali karena dokter dan perawat sangat membuatnya nyaman dan tenang. Layanan JKN yang luar biasa ini tentunya tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Jika ada yang mengatakan layanan JKN itu ruwet, tentu sangat tidak benar,” kata Wahyu.
Wahyu mengapresiasi penuh komitmen Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam memberikan layanan kesehatan kepada warganya. Hampir seluruh penduduk Kabupaten Bojonegoro yang belum terdaftar telah diakomodir menjadi peserta JKN. Ia pun berhara kerjap sama yang bagus dengan BPJS Kesehatan dapat tetap dipertahankan.
“Saya bersyukur sekali menjadi bagian dari warga Kabupaten Bojonegoro. Layanan kesehatan bukan lagi menjadi konco wingking (pelengkap-red), namun telah menjadi prioritas utama. Semoga keberlangsungan layanan JKN di Kabupaten Bojonegoro dapat terus terjaga. Layanan kesehatan yang setara pada seluruh pesertanya dapat dipertahankan dan tidak membedakan. Yang saya tahu, hampir seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Bojonegoro telah bermitra dengan BPJS Kesehatan. Terima kasih banyak BPJS Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro atas kolaborasinya yang luar biasa,” ujar Wahyu. (Tris/Red)