Bojonegoro, sidik nusantara – Aina Shofi Salsabila Nur Amalia (24), yang akrab dipanggil Aina, tak mampu melupakan betapa berharganya layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) baginya. Kabar bahwa layanan JKN yang dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia telah ia buktikan. Saat sakit, tanpa ragu Aina langsung datang ke fasilitas kesehatan terdekat menggunakan layanan JKN. Aina mengalami sakit gigi di bagian geraham kiri bawah, kondisinya membengkak yang berakibat nyeri dari rahang sampai leher sehingga mengalami kesulitan menelan makanan. Ia pun sangat bersyukur sekali karena tidak ada penolakan layanan dari fasilitas kesehatan bukan tempatnya terdaftar saat menggunakan layanan JKN.
“Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pilihan saya sebenarnya ada di wilayah Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. Seiring berjalannya waktu, saya harus menyelesaikan Strata Dua (S2) di Kota Surabaya, sehingga saya pun harus menetap di luar Kabupaten Bojonegoro. Selanjutnya saat sakit tersebut, fasilitas kesehatan di perguruan tinggi tempat saya menimba ilmu telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Beruntung sekali saya dapat dilayani dengan baik oleh pihak fasilitas kesehatan sehingga tidak perlu bolak-balik dari Bojonegoro ke Surabaya,” jelas Aina saat ditemui pada Senin (22/07).
Aina sangat menyadari jika waktunya kuliah sambil bekerja memerlukan banyak energi. Ia berharap jika keduanya dapat dijalankan dengan baik dan lancar. Ia pun sangat berterima kasih pada BPJS Kesehatan yang memudahkannya berobat.
“Kebetulan waktu itu posisi saya sudah masuk kuliah dan bekerja. Saya jadi agak bingung kalau harus pulang pergi untuk periksa dan tindakan. Akhirnya saya mendatangi FKTP di Universitas Airlangga yang bernama Pusat Layanan Kesehatan (PLK) Kampus B. Saya bersyukur sekali akhirnya PLK Unair membantu pengobatan gigi saya dengan cepat dan mudah,” ujar Aina.
Selanjutnya Aina juga bersyukur karena ia pun telah memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN. Di manapun ia dapat menggunakannya untuk mengatur jadwal kontrolnya di fasilitas kesehatan. Menurutnya, dengan menggunakan Aplikasi Mobile JKN, saat ia datang berobat tidak perlu mengantre lama. Cara penggunaanya pun sangat mudah karena hanya melalui smartphone. Ketika sudah sampai di rumah sakit Unair, antrean pendaftaran yang lama, baik di loket maupun di poli, tidak ia alami.
“Semua berkat Aplikasi Mobile JKN yang sangat membantu saya. Selanjutnya dalam kunjungan pertama di poli, saya langsung diarahkan untuk foto rontgen panoramic. Selanjutnya, dokter langsung menjadwalkan untuk odontektomi agar geraham gigi saya segera tertangani,” jelas asisten peneliti di Poli Paru Rumah Sakit Universitas Airlangga tersebut.
Tanpa membuang waktu lama, akhirnya Aina menjalani operasi kecil di Rumah Sakit Unair Surabaya. Menurutnya, layanan JKN yang cepat dan sigap telah menunjukkan kualitasnya. Begitu pun saat kontrol dan melepas jahitan, Aina selalu mengandalkan Aplikasi Mobile JKN. Dari awal berobat, operasi dan kunjungan terakhir untuk kontrol, ia tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Padahal menurut cerita beberapa orang yang sama-sama melakukan operasi cabut gigi bungsu secara mandiri, biayanya bisa menghabiskan lima sampai dengan enam juta rupiah untuk satu gigi.
“Tentunya saya pun kaget, besar sekali ya biaya pengobatannya tanpa memanfaatkan layanan JKN. Sampai sekarang, alhamdulillah sudah tidak ada keluhan lagi di gigi-gigi saya. Saya sangat puas dengan Program JKN yang dihadirkan oleh pemerintah. Baik layanannya maupun sistem rujukannya benar-benar sangat membantu saya. Aplikasi Mobile JKN yang dihadirkan ternyata mampu mengakses layanan kesehatan pesertanya dan menghemat waktu secara bersamaan. Semoga layanan JKN ini dapat terus berlanjut untuk menjamin keberlangsungan kesehatan bagi seluruh masyarakat,” kata Aina. (Guh/Red)