Bojonegoro, sidik nusantara – Dalam upaya meningkatkan produk UMKM, PEPC Zona 12 bersama mitra programnya yaitu Yayasan Paratazkia melaksanakan pendampingan legalitas produk dan sertifikasi halal. Pendampingan ini merupakan tahun ke 3 dari peta jalan / roadmap program yang telah direncanakan. PEPC Zona 12 bersama Paratazkia melaksanakan program pengembangan masyarakat yang menyasar pada upaya pemandirian Posyandu. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemandirian Posyandu dari sisi keuangan, yang mana para kader Posyandu diajak untuk merintis usaha ekonomi produktif dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar. Usaha ekonomi produktif ini kemudian memunculkan 15 unit usaha Posyandu berupa UMKM yang bergerak dibidang produksi makanan dan minuman di 4 desa sekitar area operasi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang meilbatkan 75 kader Posyandu.
Melalui serangkaian kegiatan pendampingan dan berbagai pelatihan serta bantuan pemberian usaha, pada tahun 2024 ini UMKM berbasis kader Posyandu mitra binaan PEPC Zona 12 berhasil mendapatkan Sertifikasi Halal dari Badan Penyelenggara Produk Halal (BPJPH). Puncak pendampingan legalitas produk mitra binaan PEPC Zona 12 bersama Paratazkia ini adalah diserahterimakannya Sertifikat Halal kepada para pelaku UMKM di Javanilla Café & Resto Jl Untung Suropati No.59 Bojonegoro pada Minggu (9/11). Pendampingan Legalitas Produk dan Sertifikasi Halal sendiri bertujuan untuk Meningkatkan kepercayaan konsumen, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan daya saing bisnis. Dengan memiliki sertifikat halal, produk UMKM akan lebih diterima di pasaran, terutama di kalangan konsumen Muslim yang membutuhkan produk halal baik di pasar domestik maupun internasional. Selain itu juga bertujuan untuk menghadirkan perlindungan konsumen dan memberikan kemudahan bagi produsen produk.
Bagi Unit Usaha Posyandu kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian Kader Posyandu melalui pelatihan dan pendampingan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik serta mengembangkan unit usaha mandiri di Posyandu. Dengan adanya sertifikasi halal yang dimiliki produk UMKM Unit Usaha Posyandu diharapkan mampu membawa produk UMKM lokal bersaing di pasar domestik maupun internasional. Sehingga kedepan dapat menjadi income bagi setiap posyandu yang memiliki produk UMKM. Dengan begitu akan tercipta kemandirian bagi kader posyandu maupun unit usaha posyandu itu sendiri.
Samhati Hasan, S.E sebagai Pendamping P3H dari UIN Maliki Malang menyampaikan ada 5 sertifikat Halal yang diterbitkan yaitu: Produk UMKM milik Posyandu Desa Pelem Kecamatan Purwosari, Produk UMKM milik Posyandu Desa Kaliombo Kecamatan Purwosari, Produk UMKM milik Posyandu Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem, Produk UMKM milik Posyandu Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo.
Lusi Diyah Fatnawati sebagai salah satu pendamping program dari Paratazkia juga menyampaikan kepada para kader perwakilan dari tiap desa yang hadir dalam kegiatan ini, Pendampingan Legalitas Produk dan Sertifikasi Halal telah terlaksana, untuk selanjutnya kami sebagai pendamping program mitra dari Pertamina EP Cepu Zona 12 yang memfasilitasi kegiatan serttifikasi halal ini berharap para kader lebih fokus lagi dalam meningkatkan kualitas produknya agar lebih mudah diterima dan bersaing di pasar lokal maupun internasional. Pendampingan yang diberikan mulai dari packaging, Marketing, PIRT hingga terbitnya sertifikat halal ini adalah salah satu komitmen Pertamina EP Cepu Zona 12 dalam memberikan dukungan bagi pelaku UMKM khususnya UMKM produk unit usaha posyandu. Langkah selanjutnya bagi para kader ini adalah peluang yang perlu difokuskan untuk dijadikan unit usaha posyandu sehingga akan tercipta kemandirian posyandu. Dengan terciptanya kemandirian kader posyandu dan berjalannya unit usaha posyandu ini diharapkan posyandu tidak lagi bergantung dari bantuan pemerintah Desa setempat. (Red)
