Cantika Wahono Dorong Perempuan Terlibat Aktif dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan

Bojonegoro, sidik nusantara – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, menjadi pembicara dalam Workshop Multipihak bertajuk “Optimalisasi Penanggulangan Kemiskinan di Daerah Kaya Sumber Daya Migas”, yang digelar oleh Bojonegoro Institute (BI) pada Kamis (17/4) di Hotel Eastren, Bojonegoro.

Workshop ini bertujuan memperkuat pemahaman bersama mengenai konsep dan dimensi kemiskinan, metode pengukurannya, serta merumuskan strategi penanggulangan yang efektif, efisien, inovatif, dan inklusif. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan dari unsur ABCG (Akademisi, Dunia Usaha, Masyarakat Sipil, dan Pemerintah), demi mempercepat pengentasan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di tingkat desa. Peserta kegiatan berasal dari berbagai kalangan, seperti perangkat daerah, perangkat desa, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan pelaku usaha.

Dalam paparannya, Cantika menyampaikan bahwa meski Bojonegoro memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama sektor migas dan kawasan hutan, namun kemiskinan masih menjadi tantangan di sejumlah wilayah. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan perempuan secara aktif di berbagai sektor.

Ia menggarisbawahi perlunya dukungan lintas sektor—baik dari pemerintah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, maupun akademisi—untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi perempuan di tingkat desa maupun kelurahan. Bentuk dukungan tersebut di antaranya berupa pelatihan kewirausahaan, penyusunan rencana bisnis, pelatihan pencatatan keuangan, pembentukan kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), fasilitasi akses permodalan, pendampingan pemasaran, serta berbagi pengalaman antar pelaku usaha perempuan (peer to peer learning).

Tak hanya itu, Cantika juga mendorong peningkatan partisipasi perempuan dalam forum-forum pengambilan keputusan, seperti Musyawarah Desa (Musdes), Musrenbang di berbagai tingkatan, serta mendorong peningkatan kualitas SDM perempuan melalui program seperti beasiswa afirmatif bagi kelompok rentan. Ia juga menekankan pentingnya perluasan akses perempuan terhadap kesempatan kerja, pendidikan, pelatihan, serta sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *