Bojonegoro, sidik nusantara – Mendaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan mudah dan cepat menjadi impian Ahmad Yudhan (26). Ia pun berharap tidak ingin antre lama di kantor BPJS Kesehatan. Beruntung, wilayah tempatya berdomisili telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan guna kemudahan mendaftar menjadi peserta. Melalui akun zoom, akhirnya Yudhan berhasil mendaftar menjadi peserta JKN. Ia pun sangat mengapresiasi jika kehadiran BPJS Online mampu meningkatkan kepuasan layanan JKN.
“Lokasi rumah saya memang lumayan jauh dari kantor BPJS Kesehatan. Dan sangat bersyukur karena diberikan kemudahan melalui BPJS Online untuk mendaftar. Petugas dari BPJS Kesehatan yang melayani pun sangat ramah dan sabar. Terlebih saat memberikan informasi tentang manfaat dari layanan JKN. Doanya ingin sehat terus sehingga dapat beraktivitas dengan baik. Namun jika takdir mengatakan memang harus sakit, maka layanan JKN adalah bagian dari ikhtiar termudah untuk sembuh,” terangnya, (Senin 12/05).
Setelah menjadi peserta JKN, Yudhan pun tidak lupa mengunduh Aplikasi Mobile JKN. Menurutnya, kehadiran aplikasi tersebut membuatnya mudah saat dipakai berobat ke faskes.
“Jika dulu saat akan berobat harus melampirkan beberapa berkas seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sekarang dapat menggunakan fitur antrean online yang ada di Aplikasi Mobile JKN. Atau hanya dengan menunjukkan Kartu Indonesia (KIS) digital saja, sudah langsung dilayani. Tidak ada yang sulit dan rumit, layanan JKN telah menunjukkan kehandalannya dalam memberikan pelayanan,” jelasnya.
Selanjutnya, Yudhan juga menuturkan jika saat kerabatnya rawat inap, tidak terdapat tagihan biaya. Petugas administrasi faskes yang melayani juga sangat ramah dan tidak membedakan.
“Beberapa waktu yang lalu, kerabat saya memanfaatkan layanan JKN karena sakit tipes. Hampir seminggu akhirnya harus istirahat di rumah sakit. Kami sekeluarga merasakan bahwa dokter dan perawat menangani dengan penuh cekatan dan sigap. Kerabat kami juga tidak dibedakan dengan pasien lainnya. Dan saat pendaftaran melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD), dengan hanya menunjukkan KTP sudah langsung dilayani,” ceritanya.
Yudhan juga menyadari jika saat sakit tanpa memanfaatkan layanan JKN tentu akan menambah beban keluarga. Sehingga ia pun rutin setiap bulannya untuk membayar iuran JKN.
“Kita tidak dapat menebak kekuatan finansial kita akan bertahan sampai kapan. Terlebih jika sakit dan layanan JKN masih belum dapat dimanfaatkan, tentu sangat membuat beban keluarga. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi peserta JKN yang layanannya dapat dipakai dimana saja. Dan jika sudah menjadi pesertanya, jangan lupa untuk rutin setiap bulan membayar iuran JKN,” tegasnya.
Pria asal Desa Mulyorejo, Kecamatan Tambakrejo ini ternyata juga rutin menjaga kesehatannya. Setiap paginya, ia telah berada di arena olahraga untuk lari santai. Ia bercita-cita, masa muda dan tuanya selalu sehat dan tidak menjadi beban keluarga.
“Walaupun telah terdaftar menjadi peserta JKN namun bukan berarti mengindahkan kesehatan. Sebagai bentuk rasa syukur, setiap pagi saya mengelilingi gedung olahraga minimal sepuluh kali. Dan kebetulan rumah saya tidak begitu jauh dari lokasi gedung olahraga. Dan untuk makanan, saya menyeimbangkan kalori dan protein. Termasuk kebutuhan air harus dikonsumsi harus mencapai 60-70%,” katanya.
Yudhan juga berharap jika layanan JKN akan senantiasa memberikan kepuasan pada peserta. Ia berharap jika peserta JKN tidak ragu lagi akan keberadaan layanannya.
“Semoga layanan JKN yang sudah sangat bagus dan serba digital ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Saya mengucapkan terima kasih banyak pada BPJS Kesehatan karena kemudahan cara mendaftarnya dan saat berobat ke faskes ditangani dengan cepat dan anti ribet. Semoga keberlangsungan layanan JKN tetap menemani untuk seluruh pesertanya,” tutup Yudhan. (Red)