Kris Puas, Layanan JKN Bantu Rawat Inap Sampai Sembuh Total

Bojonegoro, sidik nusantara – Kebutuhan utama menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah diwujudkan oleh Krisdiana (28). Wanita asli Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro ini memanfaatkan layanan tersebut saat menjalani rawat inap selama hampir lima hari.

Kris mengaku jika ia diperlakukan dengan baik oleh petugas rumah sakit tempatnya dirawat. Ia diberikan penanganan dengan cepat juga pelayanan petugasnya yang ramah.

“Saat itu saya merasakan mual pada perut disertai demam yang agak tinggi. Selanjutnya badan pun terasa lemas dan pusing. Sehingga tanpa waktu lama, pagi dini hari tersebut, saya langsung dibawa suami ke faskes terdekat. Beruntung, domisili kami dekat sekali dengan rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kami langsung menuju Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapatkan penanganan. Sambil diperiksa oleh dokter, suami saya diminta oleh petugas administrasi menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saya. Tanpa waktu lama, keperluan administrasi untuk berobat di faskes tingkat lanjutan tidak mengalami hal yang rumit,” jelas Kris, Kamis (03/07).

Melalui Aplikasi Mobile JKN, Kartu Indonesia Sehat (KIS) digital pun ditunjukkan oleh suami Kris. Petugas administrasi dengan sigap memproses setelah suami Kris melengkapi kelengkapan administrasi saat rawat inap.

“Selanjutnya suami pun menunjukkan KIS digital saya melalui Aplikasi Mobile JKN pada petugas administrasi. Hal tersebut disambut baik oleh petugas administrasi guna memastikan kepesertaan aktif JKN. Akhirnya dokter mendiagnosa jika saya mengalami demam berdarah,” tambah Kris.

Ia mengungkapkan bahwa sempat merasa kaget, meskipun sebelumnya sudah merasakan gejala berupa ruam kemerahan pada kulit. Setelah menjalani perawatan inap selama lima hari, kondisinya pun membaik. Ia juga menegaskan bahwa kabar mengenai pembatasan hari rawat inap tidak terbukti benar, berdasarkan penjelasan langsung dari petugas ruang perawatan tempat ia dirawat.

Kris mengaku banyak sekali informasi kebaikan layanan Program JKN yang disampaikan oleh pihak rumah sakit. Ia sempat takjub karena seluruh biaya pengobatannyasemua dijamin oleh BPJS Kesehatan.

“Layanan JKN yang kata orang selama ini rumit ternyata tidak terbukti. Perasaan puas menyelimuti saya dan keluarga karena layanan faskes yang luar biasa. Tidak ada memberikan pelayanan yang berbeda, yang saya lihat semua pasien diperlakukan sama. Sebenarnya di hari ketiga, saya merasakan kondisi tubuh sudah sehat. Namun dokter masih belum memperbolehkan pulang karena masih harus dilakukan penyembuhan,” tegas Kris.

Ia menuturkan bahwa perawat yang merawatnya memberikan empati luar biasa hingga terasa seperti keluarga sendiri. Meskipun tidak ada yang ingin sakit, menurutnya kondisi tersebut tetap harus disyukuri jika sudah terjadi. Ia juga merasa bersyukur karena seluruh biaya pengobatannya dijamin penuh melalui layanan JKN. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan berharap program ini terus hadir membantu masyarakat, terutama saat mengalami sakit.

“Iuran JKN yang tidak seberapa ini harus diupayakan setiap bulannya wajib dibayar. Yang saya amati saat saya sakit di UGD, ada beberapa yang kondisinya mengkhawatirkan. Tentu saja penanganan oleh pihak medis memerlukan banyak sekali tindakan. Seandainya belum memanfaatkan layanan JKN tentu akan banyak sekali banyak biaya yang dikeluarkan,” imbuhnya.

Kris menyampaikan rasa syukurnya karena telah menjadi peserta JKN, yang menurutnya sangat bermanfaat dan meringankan beban keluarga saat ia sakit. Ia mengaku mendapatkan jaminan pengobatan hingga sembuh tanpa adanya batasan rawat inap, dan berharap program ini dapat terus berlanjut. Untuk menjaga kesehatannya, Kris rutin berolahraga dan memanfaatkan fitur Skrining Riwayat Kesehatan. Ia pun mendorong masyarakat agar tidak ragu menjadi peserta JKN karena manfaatnya sangat besar. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *