Bojonegoro, sidik nusantara – Program Medhayoh (Medhar Perkoro Supoyo Jadi Mayoh) edisi ke-5 berkesempatan hadir di Desa Bareng, Kecamatan Sekar, dengan mengangkat tema Bidang Kesehatan. Kegiatan ini diisi dengan dialog interaktif antara pemerintah daerah dan masyarakat, membahas berbagai isu kesehatan dan pengembangan wilayah yang bertujuan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Sebelum acara utama, rangkaian kegiatan pendukung turut digelar, seperti peninjauan Program Gayatri di Desa Klino, penanaman pohon bersama, diskusi mahasiswa KKN Unigoro tentang pengembangan Agrowisata Desa Klino, serta kunjungan ke perkebunan bawang merah di desa tersebut.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, berkesempatan mengungkapkan rencana Pemerintah Kabupaten untuk mengkaji pembentukan kota kecamatan di wilayah Sekar. Menurutnya, kawasan ini memiliki potensi wisata dan pertanian yang besar, dengan udara sejuk, lahan subur, serta lokasi yang dekat dengan akses jalan tol. “Harapannya, Sekar dapat berkembang menjadi kota wisata atau kawasan perkebunan yang menarik banyak pengunjung,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa program prioritas utama di Bojonegoro adalah membentuk SDM yang berkualitas. Salah satu program dari pemerintah pusat yaitu MBG ( Makan Bergizi Gratis ), akan segera tersedia di Kecamatan Sekar, dengan tujuan utama menekan angka stunting.
Pencegahan stunting dimulai dari hulu, yaitu dari remaja putri, dengan pemberian tablet tambah darah untuk kesiapan Kesehatan reproduksinya. Program ini berlanjut pada ibu hamil yang dianjurkan untuk rutin memeriksa kehamilan minimal enam kali. Setelah bayi lahir, pertumbuhan terus dipantau melalui Posyandu, dengan fokus pada pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dan makanan pendamping yang bergizi.
Selain stunting, Tuntas TBC juga menjadi program prioritas. Penularannya yang sangat mudah dan dampaknya yang mengganggu produktivitas menjadi alasan utama program ini digalakkan. Melalui deteksi dini dan terapi yang tepat, diharapkan penyebaran TBC dapat dicegah. Kadinkes juga mengingatkan pentingnya program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk deteksi dini, yang menargetkan 28.000 orang di Kecamatan Sekar. Saat ini, capaiannya baru sekitar 16,91% atau sekitar 4.700 orang, dan masyarakat diimbau untuk aktif memanfaatkan layanan ini dengan cara datang ke puskesmas dan cukup membawa KTP.
Dialog interaktif menjadi inti dari program Medhayoh. Masyarakat bisa langsung menyampaikan berbagai permasalahan, beberapa aspirasi dan isu yang di sampaikan oleh warga adalah penanganan reboisasi atau penghijauan lingkungan sebagai pencegahan longsor, kebutuhan pupuk subsidi yang masih kurang, pengelolaan dan pengembangan wisata yang lebih baik, hingga masalah irigasi pertanian dan rendahnya harga jual panen singkong.
Forum ini berhasil menjadi jembatan antara pemerintah kabupaten dan warga. Masalah-masalah yang ada dibahas secara langsung, dan diharapkan akan muncul solusi terbaik untuk kemajuan Kecamatan Sekar. (Red)