BATU,Sidik Nusantara – Sudah 24 tahun, Kota Batu berdiri hampir tidak terasa. Maka melalui Presidium Kelompok Kerja (Pokja) Peningkatan Status Kota Batu (1999-2001), yang di ketua oleh Andrek Prana S.H.,M.Si,
Mengandeng NGO (Non Gaverment Organization) YUA (Yayasan Ujung Aspal) Jawa Timur, mempunyai ide dan gagasan yang sangat luar biasa untuk kemajuan Kota Batu kedepan.
Meskipun demikian, tentunya ide dan gagasannya itu nantinya akan banyak diminati oleh masyarakat dari berbagai lapisan. Pastinya, akan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk kemajuan Kota Batu, seperti dibidang sektor Kepariwisataan, Edukasi, Sosial Masyarakat dan lain – lain.
“Artinya, hingga saat ini untuk mendongkrak potensi di mBatu belum ada berdirinya Museum Perjuangan. Yang dimana para tokoh pejuang – pejuang Kota Batu, perlu dimunculkan. Seperti halnya, Kapten Ibnu, M.Sahar dan masih banyak tokoh-tokoh yang lain,” tuturnya.
Mantan Ketua Imakoba (Ikatan Mahasiswa Kota Batu) ini menambahkan, masih banyak yang harus dipikirkan bukan hanya tokoh perjuangan saja, akan tetapi nantinya juga ada sejarah -sejarah yang lain di Kota Batu, yang layak untuk disampaikan kepada masyarakat secara luas.
“Tentunya, dari kita nantinya tidak meninggalkan keluarga para pejuang untuk didatangi ke rumahnya dan kita ambil keterangan, tentang perjuangan beliaunya demi mBatu. Sehingga dari pihak keluarga, amat merasa dipedulikan dengan perjuangannya,” ucap, mantan Anggota DPRD Kota Batu, saat menyampaikan pendapatnya disela-sela rapat, di Kantor NGO YUA, Sultan Agung, Senin (4/8/2025).
Kendati demikian, diwaktu yang sama, Ketua NGO YUA Jatim, Alex Yudawan, juga menyampaikan bahwa YUA Jatim bersama Pokja Peningkatan Status Kota Batu menginisiasi berdirinya Museum Perjuangan Kota Batu.
“Meseum yang didirikan dengan tujuan, untuk melestarikan dan mempromosikan sejarah, budaya untuk perkembangan Kota Batu. Yang berfungsi sebagai pusat informasi, dan edukasi. Serta sarana rekreasi yang memungkinkan masyarakat untuk mempelajari, dan memahami sejarah kotanya,” jelas Alex.
Tidak ketinggalan pula, maka dengan mempelajari sejarah kota, masyarakat dapat lebih memahami akar budaya dan nilai – nilai yang membentuk identitas kota mereka.
“Dengan berdirinya Museum Perjuangan Kota Batu, ini nantinya kita hadirkan juga dengan sejarah Walikota Batu mulai walikota yang pertama hingga sekarang. Lalu ada semacam miniatur Jawa Timur,” pungkasnya. (Anto/Eka)