Program JKN Bantu Jamin Kesehatan Ika di FKTP

Bojonegoro, sidik nusantara – Bagi Siti Zulaikah (28), yang akrab disapa Ika, menjaga kesehatan adalah bagian penting dari rutinitasnya sebagai administrator di salah satu objek wisata di Kabupaten Bojonegoro. Sudah lima tahun ia menekuni profesi ini, dan sejak itu pula ia menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ika selalu berupaya menjalani hidup sehat dan memanfaatkan layanan JKN sesuai kebutuhan.

Namun belakangan, gangguan sulit tidur mulai mengganggu aktivitas hariannya. Tak ingin kondisi semakin memburuk, Ika segera mendatangi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar. Dengan tenang, ia memanfaatkan haknya sebagai peserta JKN untuk mendapatkan penanganan medis. Bagi Ika, kehadiran JKN memberi rasa aman karena tahu bahwa saat dibutuhkan, perlindungan kesehatan selalu ada untuknya.

“Awalnya saya selalu merasakan cemas yang tinggi jika pekerjaan yang saya kerjakan kurang sesuai dengan hasil. Hal itu lama kelamaan menjadi beban pikiran hingga membuat saya menjadi sulit tidur. Selanjutnya suami menyarankan untuk segera berobat ke FKTP dengan menggunakan layanan JKN. Harapannya juga agar dokter dapat merujuk ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, setelah dokter di FKTP memeriksa dengan seksama akhirnya saya pun menceritakan tentang perasaan cemas tersebut. Akhirnya dokter memberikan waktunya untuk konseling guna meningkatkan pola hidup sehat dan mengelola kecemasan di,” tuturnya, Senin (21/07).

Menurut Ika, dokter tidak merujuknya ke rumah sakit karena konseling tersebut dapat dilakukan di FKTP. Ika pun akhirnya menyadari dan memahami jika tidak semua layanan JKN dapat dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

“Awalnya saya minta untuk dirujuk ke rumah sakit guna penanganan yang lebih intens. Namun setelah dokter meyakinkan tentang rujukan berjenjang dengan memanfaatkan layanan JKN, saya pun menyadarinya. Ada beberapa penyakit yang memang terkategori dapat dirujuk ke rumah sakit. Namun ada beberapa juga yang sebenarnya dapat ditangani di FKTP,” kata Ika.

Ika menjelaskan bahwa layanan konsultasi dan pengobatan di FKTP melalui Program JKN tidak memerlukan biaya sama sekali. Ia juga menyadari bahwa keluhan kecemasan dan gangguan tidurnya hanya bisa membaik jika disertai kesadaran dan perubahan dari dirinya sendiri. Menurutnya, meskipun telah mendapat saran dari dokter, tanpa kemauan untuk berubah, hasilnya tidak akan berbeda.

Selanjutnya, Ika juga memberikan informasi tentang layanan JKN pada rekan kerjanya. Ia berharap jika layanan kesehatan tersebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya.

“Jadi saat sudah menjadi peserta JKN, tentu akan dijelaskan tentang hak dan kewajiban. Petugas BPJS Kesehatan memberikan penjelasannya dengan lengkap, tuntas dan ramah. Sehingga saat terjadi sakit tentu sudah dapat memahami dapat memanfaatkan layanan JKN atau tidak. Saya juga menyampaikan pada kerabat agar saat berobat menggunakan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN yang dapat diakses dimanapun,” tambah Ika.

Ia menuturkan bahwa peserta kini cukup datang ke fasilitas kesehatan sesuai urutan antrean online yang telah diambil. Bahkan, pelayanan sudah dapat diakses hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Ia mengapresiasi kemudahan tersebut dan menilai bahwa layanan JKN saat ini sudah sangat baik serta mampu meningkatkan kepuasan peserta.

Ika pun menyampaikan harapan jika kesehatan wajib untuk dipertahankan. Iuran yang dibayarkan setiap bulannya tidak sebanding dengan layanannya yang Istimewa bagi semua pesertanya.

“Sangat bersyukur sekali dapat mengatasi keluhan sulit tidur hanya di FKTP saja. Petugas pun memberikan pelayanannya dengan sangat ramah, cekatan dan komunikatif. Ternyata tidak semua keluhan penyakit perlu untuk dirujuk ke rumah sakit karena FKTP sangat mampu untuk mengatasinya. Sekarang saya juga sudah dapat tidur dengan nyenyak dan merasa jauh lebih baik. Selanjutnya aktivitas setiap hari dapat berjalan dengan lancar dan penuh berkah. Terima kasih BPJS Kesehatan dan faskes yang memberikan layanannya yang sanga baik pada saya. Tidak rugi menjadi peserta JKN karena mafaatnya benar-benat saya rasakan,” tutupnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *