Bojonegoro, sidik nusantara – Debrina Angelia (35), ibu satu anak ini berkomitmen untuk menjaga pola hidup sehat dengan rutin berolahraga setiap hari. Wanita asli Kabupaten Bojonegoro tersebut mengaku dengan kondisi tubuh yang sehat maka semua aktivitasnya akan berjalan dengan baik.
Debrina dan keluarga juga telah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ayahnya yang rutin berobat ke fasilitas kesehatan karena penyakit hipertensi pun selalu mengandalkan layanan Program JKN. Debrina menyadari, jika biaya berobat tanpa memanfaatkan layanan tersebut, tentu sangat besar sekali biayanya. Tak lupa, berkat skrining riwayat kesehatan, ia juga dapat memantau kesehatan sang ayah.
Debrina menyampaikan bahwa sakit yang diderita ayahnya sudah dilalui selama hampir empat tahun, dan seluruh biaya pengobatan mengandalkan layanan JKN. Ia menuturkan bahwa tidak ada yang rumit karena semua prosedurnya sangat memudahkan peserta. Keluarganya juga memahami aturan yang telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
“Yang terpenting saat ini, ayah menerapkan untuk pola hidup sehat yang telah disarankan oleh dokter. Apalagi sebagai peserta JKN, skrining riwayat kesehatan pun telah dimanfaatkan. Sehingga, kondisi kesehatannya selalu terpantau. Luar biasa sekali inovasi yang dihadirkan oleh BPJS Kesehatan di zaman yang serba modern ini,” kata Debrina, Senin (16/06).
Menurut Debrina dengan memanfaatkan skrining riwayat kesehatan, ayahnya semakin meningkatkan pola hidup sehat. Terlebih saat ini ayahnya juga aktif mengikuti kegiatan-kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).
“Tidak rugi menjadi peserta JKN karena selalu terpantau kesehatannya, baik saat sehat maupun sakit. Setelah mengetahui hasil dari skrining riwayat kesehatan, ayah selalu rajin olahraga. Jika dahulu masih ragu untuk olahraga, sekarang tidak ada alasan untuk menolak demi kesehatan. Terlebih pada faskes tingkat pertama yang menangani, telah dibentuk kelompok senam Prolanis,” uangkapnya.
Selanjutnya, Debrina juga menjelaskan jika saat ayahnya berobat ke faskes telah memanfaatkan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN. Baginya aplikasi tersebut wajib untuk diunduh untuk memberikan kemudahan bagi pesertanya.
“Jadi menurut saya, bagi yang sudah terdaftar menjadi pesertanya wajib untuk mempunyai Aplikasi Mobile JKN. Banyak sekali fitur-fitur yang dihadirkan dan manfaatnya luar biasa. Apalagi ada menu antrean online bagi peserta yang akan berobat ke faskes. Tidak perlu antre lama karena peserta sudah bisa memperhitungkan waktu tunggunya. Saya pun memanfaatkan aplikasi tersebut guna membantu ayah saat berobat baik di faskes tingkat pertama maupun lanjutan,” tuturnya.
Mengaku puas pada layanan JKN di faskes, Debrina ungkapkan dengan antusias. Petugas yang ramah, informatif dan komunikatif sangat membantu ayahnya mendapatkan pelayanan dengan baik.
“Pada saat datang berobat, kesan pertama yang kami perhatikan adalah petugas administrasi. Sangat ramah dan cekatan sehingga ayah pun tidak perlu merasakan khawatir lagi. Terima kasih kami sampaikan pada pihak faskes yang menangani ayah dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Alur pendaftaran yang mudah saat menjadi peserta JKN juga melekat dalam ingatan Debrina. Ia pun mengaku tak perlu antre lama dan jauh-jauh datang ke kantor BPJS Kesehatan.
Debrina menceritakan bahwa saat itu ia datang ke balai desa untuk meminta petunjuk tentang cara mendaftar menjadi peserta JKN. Kebetulan saat itu ada program BPJS Keliling dan mereka disarankan untuk langsung mendaftar. Tanpa menunggu lama, mereka pun segera mendaftar.
“Petugas BPJS Kesehatan yang bertugas dengan sangat ramah memberikan semua informasi tentang layanan JKN. Persyaratan yang dibutuhkan juga sangat mudah dan tidak memerlukan banyak sekali fotocopy. Masa aktif 14 hari menjadikan waktu tunggu kami untuk sah menjadi peserta JKN. Andai kami sekeluarga belum memanfaatkan layanan JKN saat ayah sakit tentu biaya pengobatannya akan besar sekali nilainya,” cetus Debrina.
Bagi Debrina saat ini, sehat itu harus diperjuangkan. Walaupun telah menjadi peserta JKN namun bukan berarti tidak mengindahkan kesehatan.
“Kata pepatah bahwa sehat itu mahal. Sehingga kami sekeluarga berupaya untuk menjaga pola hidup sehat. Seminggu tiga kali, saya upayakan untuk melakukan olahraga renang dan jalan kaki. Selanjutnya terhadap pola makan, harus diupayakan mengandung empat sehat lima sempurna. Jadi jangan bosan untuk hidup sehat karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Terima kasih banyak BPJS Kesehatan, semoga layanannya semakin memberikan manfaat untuk banyak orang,” tutup Debrina. (Red)