Bojonegoro, sidik nusantara – Sudarmini (44) warga Desa Campurejo mengatakan sangat bersyukur menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Baginya layanan tersebut sangat membantu sang ibu kala mengalami penyakit pembuluh darah di otak.
Menurutnya tanpa mengandalkan layanan JKN tentu biaya pengobatan yang dikeluarkan sangat besar. Terlebih sang ibu harus menjalani perawatan selama 10 tahun dengan obat yang harus dikonsumsi secara rutin. Darmini bersyukur karena seluruh biayanya dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan.
“Tentu bukan waktu yang pendek untuk merawat ibu karena penyakitnya tersebut. Apalagi 10 tahun ibu di kursi roda membuat kami yang menjaga harus sehat selalu,” kata Sudarmini.
Ia menceritakan bahwa awalnya sang ibu tiba-tiba tidak sadarkan diri sehingga langsung dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit terdekat. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan tekanan darah ibunya tinggi dan tubuhnya semakin melemah, sehingga harus menjalani rawat inap hingga kondisinya membaik. Ia pun bersyukur karena keluarganya telah terdaftar sebagai peserta JKN sehingga bisa memanfaatkannya.
Darmini yang tidak ingin ibunya merasakan kesedihan karena serangan stroke berusaha selalu membuat suasana bahagia. Saat itu selama 18 hari rawat inap, dokter dan perawat yang memantau kesehatan ibunya mampu membuat nyaman suasana.
“Sangat khawatir sekali pastinya terhadap kesehatan ibu yang lumayan lama harus rawat inap di rumah sakit. Kami sekeluarga sangat memberikan apresiasi yang baik sekali pada dokter dan perawat yang menangani. Suasana yang tenang dan mengurangi rasa panik selalu diciptakan agar kami sebagai keluarga pasien menjadi tenang. Setiap saat, ibu selalu dipantau kesehatannya, makanan yang dikonsumsi, serta dilatih untuk berbicara karena sudah muncul gangguan berbicaranya,” ujarnya.
Pemilik usaha kecil dirumahnya ini pun menceritakan jika ibunya sempat mengalami koma. Selanjutnya sang ibu harus menjalani rawat inap yang lebih intensif selama lima hari di ruang High Care Unit (HCU).
“Akhirnya ibu sempat koma sehingga dokter memindahkan ibu ke HCU. Selama beberapa waktu tersebut, ibu memang tidak dapat memberikan respon cepat. Kami pun dengan sabar selalu mematuhi semua yang telah disampaikan oleh dokter. Obat-obatan yang diberikan pada ibu selalu tersedia dengan tepat waktu. Kami benar-benar merasakan sekali layanan JKN sangat meringankan beban kami sekeluarga. Pelayanan faskes yang bagus serta ruangan yang bersih membuak kami semakin puas dengan BPJS Kesehatan,” tegasnya.
Akhirnya ibu Darmini mengalami kondisi yang lebih baik dan kembali ke ruang rawat inap biasa. Menurut Darmini, dokter pun akhirnya mengizinkan sang ibu untuk menjalani rawat jalan di rumah.
“Tiba akhirnya kondisi ibu membaik dan diperbolehkan dokter untuk pulang ke rumah. Biaya pengobatan semuanya dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan dan kami sangat bersyukur. Selanjutnya ibu tidak diperkenankan untuk berjalan kaki seperti sebelumnya. Sehingga kursi roda menjadi pilihan guna menemani ibu dalam menikmati hari-harinya. Kami sekeluarga sangat bersyukur menjadi peserta JKN karena layanannya yang mudah dan praktis,” jelasnya.
Darmini pun mengungkapkan jika setiap bulan saat mengantar ibunya ke faskes tingkat pertama, antrean online ia manfaatkan. Ia mengaku tidak pernah antre dan ibunya selalu bahagia ketika berkonsultasi dengan dokter.
“Ternyata bertemu dengan dokter untuk konsultasi membuat ibu bahagia. Baginya dengan menyampaikan beberapa keluhan kesehatannya ternyata semakin membuatnya ringan. Saat ke faskes pun saya tidak pernah antre lama karena telah memanfaatkan antrean online. Aplikasi tersebut juga sangat mudah penggunaannya dan dapat diunduh melalui Aplikasi Mobile JKN. Sangat mengesankan sekali menggunakan layanan JKN dan kami sangat puas. Semoga keberlangsungan program ini dapat berlangsung selamanya dan seluruh masyarakat sudah banyak yang menjadi pesertanya. Terima kasih banyak BPJS Kesehatan, manfaat yang diberikan sungguh luar biasa,” tutupnya. (Red)