Gandeng Unigoro Mantapkan Program JKN

Bojonegoro, sidik nusantara – BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro bersinergi dengan Universitas Bojonegoro dalam kegiatan BPJS Kesehatan Goes To Campus pada Rabu (10/09). Kegiatan ini diikuti sekitar 70 mahasiswa dengan tujuan memberikan pemahaman lebih luas mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sekaligus mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap pentingnya kepesertaan dalam program tersebut.

Pps. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro, Arianto Hendra Prasetyo, menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk mengajak mahasiswa menjadi penyambung lidah dalam menyebarkan informasi terkait Program JKN. Arianto juga menekankan bahwa seluruh penduduk wajib terdaftar sebagai peserta JKN serta memahami alur layanan kesehatan saat berobat.

“Layanan JKN yang mudah, cepat dan setara bagi pesertanya menjadi wujud nyata perubahan besar menuju arah yang lebih baik. Sehingga kualitas layanan sesuai dengan kebutuhan medis dapat dinikmati oleh semua peserta berdasarkan prinsip gotong-royong,” jelas Arianto.

Ia berharap mahasiswa peduli terhadap layanan JKN dan memahami pentingnya perlindungan bagi diri serta keluarga. Menurutnya, menjadi peserta JKN dapat melindungi dari risiko finansial tak terduga akibat biaya berobat, terutama untuk penyakit kronis.

Arianto juga menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memahami jika berobat menggunakan JKN itu mudah. Menurutnya antrean online adalah salah satu inovasi agar peserta tidak terlalu lama antre di faskes.

“Untuk berobat ke faskes persyaratannya juga sangat mudah dan tidak ribet. Peserta tidak perlu lama antre lama karena telah ada ada fasilitas untuk memanfaatkan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN. Saya yakin, semua mahasiswa di Unigoro ini telah mengunduh aplikasi tersebut dan memanfaatkanya. Apalagi di Kabupaten Bojonegoro ini telah berpredikat menjadi Universal Health Coverage (UHC). Sehingga kecil kemungkinan, jika masih belum terdaftar menjadi peserta JKN,” jelas Arianto.

Ia berharap kemudahan layanan JKN dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat sehingga mampu mendorong transformasi mutu layanan yang lebih mudah, cepat, dan tanpa diskriminasi. Ia juga menekankan bahwa akses berobat ke fasilitas kesehatan kini semakin praktis, cukup dengan menunjukkan KTP untuk langsung mendapatkan pelayanan.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Bojonegoro, Didik Wahyu Indarta berharap jika Program JKN yang ditelurkan oleh pemerintah ini dapat selalu memberikan layanan terbaiknya dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Menurutnya, kesehatan sangat bernilai dan tidak dapat diukur dengan uang. Jika terjadi sakit bahkan sampai rawat inap maka biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit, terlebih belum menjadi peserta JKN.

“Kekayaan juga belum tentu menjamin jika seseorang yang mempunyai banyak uang akan sehat terus, justru jika kita tidak berhati-hati untuk menjalani pola hidup sehat dan mengatur pola makan, tidak menutup kemungkinan kesehatan kita akan menurun. Menjadi peserta JKN ini merupakan ladang amal jariyah karena iuran yang kita bayarkan tiap bulan dapat membantu secara gotong-royong pada peserta JKN lainnya yang sedang sakit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” katanya.

Didik mengakui jika layanan JKN sangat mudah dan menguntungkannya karena tidak perlu bertatap muka harus ke kantor BPJS Kesehatan terdekat. Ia cukup membuka Aplikasi Mobile JKN dari tempat kerjanya, dan mendapat layanan kesehatan dengan mudah.

“Saat itu ada keluarga yang sakit dan ingin berobat ke faskes terdaftar. Selanjutnya kami memanfaatkan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN dan respon yang didapat cukup cepat. Alur layanan berobat layanan JKN yang praktis dan tidak ribet benar-benar mampu menjadi tingkat ukur kepuasan. Aktivitas saya juga tidak terganggu karena dapat memanfaatkannya dari tempat saya bekerja,” paparnya.

Program JKN yang sudah berjalan sejak tahun 2014 ini mempunyai makna penting bagi Didik. Ia dan keluarganya menjadi tenang karena saat sakit sudah tidak bingung lagi terutama tentang biaya pengobatan.

“Semoga BPJS Kesehatan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa harus membeda-bedakan satu dengan lainnya. Tidak ada yang ribet dari layanannya sepanjang kita benar-benar memahami aturannya. Terima kasih banyak BPJS Kesehatan,” tutupnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *