Bojonegoro, sidik nusantara – Jelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro mulai melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan masyarakat. Sejumlah titik rawan macet, rawan kecelakaan, hingga penyeberangan sungai dipetakan secara khusus, menyusul hasil rapat koordinasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Kemendagri, Kementrian Perhubungan dan Polda Jawa timur.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro, M. Aan Syahbana menyampaikan, Dinas Perhubungan Bojonegoro melakukan identifikasi menyeluruh terhadap sejumlah titik rawan kemacetan dan kecelakaan. Sejumlah lokasi menjadi perhatian, mulai dari perlintasan Kereta Api, area pasar tradisional, pusat keramaian, hingga tempat wisata seperti Dander, Khayangan Api, dan Wonocolo.
“Kita lakukan identifikasi pada titik-titik rawan kecelakaan dan kemacetan. Selain itu penyeberangan sungai dan perlintasan kereta api menjadi perhatian kami,” terangnya, Rabu (10/12/25).
Selain pemetaan lokasi rawan, Dishub juga memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi. Meski Terminal Bojonegoro bukan berada di bawah kewenangan langsung Dishub Kabupaten, koordinasi tetap dilakukan untuk pemeriksaan kelayakan bus, penyiapan pos kesehatan, hingga pemantauan angkutan umum.
“Pengamanan Nataru kali ini, Dishub tidak mendirikan posko mandiri, tetapi bekerja sama dengan Polres Bojonegoro. Sejumlah pos pengamanan rencananya mulai aktif pada 18 atau 19 Desember mendatang,” jelas Aan.
Sementara untuk perlintasan Kereta Api, penjagaan ekstra akan diberlakukan karena adanya penambahan perjalanan kereta menjelang libur akhir tahun. Sementara perlintasan tidak resmi akan ditutup apabila tidak memiliki penjaga, guna mencegah terjadinya kecelakaan.
“Kami juga menyiapkan kemungkinan rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan kendaraan di beberapa ruas jalan padat,” imbuh Kadishub Bojonegoro. (Gal/Red)








