Bupati Setyo Wahono Serahkan SK Remisi untuk 250 Warga Binaan Lapas Bojonegoro pada HUT RI ke-80

Bojonegoro, sidik nusantara – Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia menjadi momen berkesan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Kabupaten Bojonegoro. Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyerahkan Surat Keputusan (SK) Remisi kepada 250 warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro pada Minggu (17/8).

Tahun ini, selain Remisi Umum (RU), warga binaan juga berkesempatan memperoleh Remisi Dasawarsa (RD), yakni remisi khusus yang diberikan setiap satu dekade kepada narapidana yang tidak pernah melakukan pelanggaran tata tertib selama sepuluh tahun terakhir.

Prosesi penyerahan dilakukan melalui upacara di Lapas Kelas IIA Bojonegoro yang dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Bojonegoro, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan warga binaan. Penyerahan simbolis diberikan kepada empat warga binaan, yaitu Endrik Sugiantoro, Witoyo, Siti Musaroh, dan Dono Winata Situmorang.

Berdasarkan data, dari total 410 penghuni Lapas Bojonegoro yang terdiri atas 75 orang tahanan dan 335 orang narapidana, terdapat 194 orang menerima Remisi Umum I (RU-I), 11 orang menerima Remisi Umum II (RU-II), 250 orang menerima Remisi Dasawarsa (RD).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Setyo Wahono membacakan sambutan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI. Ia menegaskan bahwa remisi bukan semata-mata hadiah dari pemerintah, melainkan bentuk apresiasi atas kesungguhan warga binaan mengikuti program pembinaan.

“Saya ucapkan selamat bagi Narapidana dan Anak Binaan yang mendapatkan remisi dan pengurangan masa pidana, sekaligus memperoleh kebebasan untuk kembali ke tengah masyarakat, keluarga, dan sanak saudara. Jadilah pribadi yang baik, taat hukum, tidak mengulangi tindak pidana, serta dapat berperan aktif dalam pembangunan dan hidup wajar sebagai warga negara yang bertanggung jawab,” ujar Bupati.

Melalui pemberian remisi ini, diharapkan para warga binaan terus termotivasi untuk memperbaiki diri, mengembangkan keterampilan, serta siap kembali berintegrasi di masyarakat. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa sekaligus menghidupi nilai-nilai kemerdekaan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *