Antisipasi Kepadatan Arus dan Bencana, Polres Batu Terapkan Strategi Ganda Pada Libur Nataru 2025

Daerah, News, Peristiwa32 Dilihat

BATU,Sidik Nusantara – Sebagai daerah dengan beragam destinasi wisata, Kota Batu Jawa Timur ini selalu menjadi jujugan masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan terlebih saat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Hal itu sangat dimungkinkan bahwa di Kota Batu berpotensi terjadi kepadatan arus lalu lintas bila musim libur panjang yang selalu menjadi persoalan.

Memasuki momen libur Nataru, menuntut Polres Batu Polda Jatim harus bekerja keras dengan melakukan persiapan matang untuk menuntaskan kemacetan.

Jalan alternatif kelemuk menuju Kota Batu, dari arah Pujon.

Diawali dari pemetaan titik-titik rawan macet, trouble spot, potensi okupansi restoran, hotel hingga tempat wisata.

Seperti yang dikatakan oleh Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata, bahwa penanganan tahun 2025 ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pengamanan kali ini menitikberatkan pada dua aspek utama, yakni kelancaran arus lalu lintas wisata dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.

“Fokus kami bukan hanya pada kemacetan, tetapi juga keamanan jalur akses menuju destinasi wisata yang masuk dalam peta rawan bencana,” tegas AKBP Andi Yudha Pranata.Minggu (21/12/2025)

Sebagai langkah konkret, Polres Batu menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Salah satu titik krusial berada di wilayah Pujon dan jalur penghubung menuju Pacet, Mojokerto. Di wilayah tersebut, Polres Batu menyiagakan pos khusus yang dilengkapi alat berat.

Langkah ini dilakukan untuk mempercepat penanganan apabila sewaktu-waktu terjadi tanah longsor atau banjir yang berpotensi memutus akses jalan.

Selain kesiapsiagaan personel, pengamanan juga diperkuat dengan pemanfaatan data cuaca. Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan di Kota Batu cenderung meningkat pada siang hingga sore hari. BMKG akan memberikan pembaruan informasi cuaca setiap 10 menit.

Sedangkan untu penanganan ketika kepadatan arus lalu lintas terjadi, petugas yang melakukan pemantauan akan menginformasikan kepada tim di pos pengamanan yang bersiaga untuk melakukan penanganan.

Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata menyebut penanganan yang dilakukan itu dengan istilah rekayasa sederhana.

Yang dimaksud rekayasa sederhana kata Kapolres Batu seperti pemasangan water barrier untuk mencegah crossing, convergin maupun divergin di persimpangan,” terangnya

“Kemudian, juga bisa dengan menerjunkan petugas langsung ke lokasi kepadatan untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas. Sehingga, tundaan yang terjadi bisa segera terurai,” sambungnya.

Pola-pola rekayasa lalu lintas sederhana ini sudah berhasil diterapkan di beberapa titik yang kerap mengalami hambatan saat libur Nataru.

Seperti simpang tiga TMP atau dari arah Jalan Abdul Gani menuju Jalan Suropati dan exit Singosari atau Jalan Trunojoyo.

Selain melakukan manajemen lalu lintas di tengah kota, Polres Batu Polda Jatim juga telah bersinergi dengan Polresta Malang Kota dan Polres Malang dalam menghadapi peningkatan volume kendaraan saat libur Nataru.

“Mengingat masing-masing daerah juga memiliki peran penting dalam membantu mengatasi persoalan macet,” ungkapnya.

Lebih Lanjut AKBP Andi menyampaikan, ada dua skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan ketika peningkatan volume kendaraan meningkat drastis pada saat puncak arus libur Lebaran.

Dua skema itu adalah sistem pasang surut dan sistem satu arah atau one way.
Sistem pasang surut ini kata Kapolres adalah pengaturan rekayasa dengan pola dua naik dan satu turun.

Jadi empat jalur yang sebelumnya dua naik ke arah Kota Batu dan dua lagi turun dari Kota Batu akan dirubah jadi tiga naik dan satu turun.

“Sistem ini dijalankan mulai simpang tiga pendem sampai Simpang tiga Jalan Dewi Sartika,” ujar Andi

Sementara itu, untuk sistem one way ketika diterapkan, pengendara dari arah Malang maupun Surabaya yang mau melewati Pertigaan Pendem akan diarahkan melalui Jalan Ir Soekarno.
Sebagai informasi, Pertigaan Pendem adalah jalur pertemuan wisatawan dari arah Surabaya ke Kota Batu atau dari Kota Malang menuju Kota Batu dan sebaliknya.

Saat one way diberlakukan untuk kendaraan dari Kota Batu yang hendak ke Jalan Ir Soekarno akan dibelokkan melalui jalur alternatif.

Bagi pengendara dari Kota Batu ke Surabaya dilewatkan jalur alternatif Jalan Wukir samping Batos. Kalau pengendara dari Kota Batu menuju Kota Malang bisa melalui Jalan Oro-Oro Ombo.

Dua skema rekayasa lalu lintas ini akan diterapkan ketika terjadi kepadatan arus lalu lintas yang cukup parah saat libur Nataru.

“Ada beberapa indikator yang akan menjadi penentu dua rekayasa lalu lintas ini nantinya akan diberlakukan atau tidak,” pungkasnya.

Penulis: Arman.

Editor: Akasa Putra.

Sumber Berita: Polres

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *