Bojonegoro,Sidik.co.id – Pembangunan dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik tidak serta merta dipundak pemerintah, namun dibutuhkan sinergi bersama segenap komponen. Hal ini yang mengilhami jajaran Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kedepan untuk mewujudkan Kabupaten Bojonegoro yang lebih baik. Empat sinergi ini oleh Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto Msi dengan sebutan “ sinergi 4 sekawan membangun Bojonegoro “. Hal ini disampaikan Bupati saat memimpin rapat bersama yang digelar di lantai 7 gedung baru Pemkab Bojonegoro Rabu (21/9) sore.
Sinergi 4 sekawan ini adalah A,B,G dan C. A adalah Akademisi , B adalah Bussinesmen, G adalah Goverment dan C Adalau Comunnity dalam hal ini lembaga sosial baik LSM maupun NGO serta unsur lainnya. Mengapa kolaborasi ini sangat dibutuhkan? Harus dipahami benar bahwa dinamika kehidupan saat ini telah mengalami perubahan, baik secara internal, lokal, regional, nasional maupun global. Yang dipengaruhi oleh dua hal yakni ekonomi dan politik atau demokrasi.
Ditegaskan Bupati dalam hal ekonomi jika selama ini bertumpu pada Sumber Daya Alam (SDA) maka saat ini ekonomi ditopang oleh Ekonomi kreatif apakah itu disektor jasa, wisata maupun ekonomi kreatif lainnya.
Pola pikir pemerintahan yang lama yakni mengayomi, melindungi, melayani dan mengatur kini bergeser kearah kolaborasi, sinergi dan co creation. Pemerintah dituntut hadir dengan wajah baru yakni parthnership dalam hal ini mencerahkan dan memberdayakan. Dengan bersinergi dengan unsur A,B dan C .
Dari hal inilah pemerintah mau tidak mau suka tidak suka harus melakukan penyesuaian diri agar menjadi pemerintah yang mengerti kebutuhan rakyat dan perubahan paradigma yang terjadi. Dari hal inilah Bupati mengharapkan agar seluruh komponen tata pemerintahan di Bojonegoro segera “ Move On” yang dikomandai oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). BAPPEDA harus berkolaborasi mulai dalam hal perencanaan program dengan tiga unsur yang ada sekaligus mengajukan hal yang bersifat solutif.
Sementara itu dalam hal pertumbuhan ekonomi khususnya adalah ekonomi kreatif yang akan dikembangkan di Bojonegoro mulai dari sektor jasa, wisata dan ekonomi kreatif berbasis masyarakat diseluruh wilayah Bojonegoro. Seluruh jajaran harus peka melihat peluang ini dan mengembangkan dengan sentuhan inovasi dan IT.
Kita dituntut harus bisa mengenalkan dan menjual potensi yang kita miliki baik potensi UMKM maupun wisata Bojonegoro yang masih original.
Bupati mencontohkan beberapa daerah yang sukses mempromosikan daerah mereka dengan bantuan Film Layar Lebar. Banyak film yang membawa dampak luar biasa yang turut serta mendongkrak sektor ekonomi berbasis wisata. Bojonegoro mempunyai kontur wilayah yang masih alami jadi Kabupaten Bojonegoro membuka tangan selebar-lebarnya peluang bagi sineas Indonesia yang akan melakukan shooting di Bojonegoro. Untuk sektor ekonomi kreatif akan mendapatkan sentuhan art, seni dan IT sehingga menjadi sektor yang menjanjikan.
Kolaborasi 4 sekawan yakni Akademisi, Bussinesment, Community serta Goverment ini diharapkan menjadi formula yang tepat untuk mewujudkan pembangunan disegala bidang mulai ekonomi, tatanan pemerintahan serta pelaksanaan pemerintahan .”imbuh Bupati”
BAPPEDA harus menjadi motor penggerak, kita harus mengedepankan bahasa komunikasi dan simpati, apalagi saat ini Kabupaten Bojonegoro adalah kabupaten yang telah menerapkan prinsip Open Goverment Parthnership (OGP). Ditegaskan Bupati bahwa OGP adalah “ The Way How We Development This Regency “ dengan mengedepankan prinsip Transparan, Akuntabilitas, parthnership atau partisipasi dan yang selanjutnya adalah inovasi yang didukung dengan Informasi Teknologi (IT) “pungkas bupati Bojonegoro “( Ex/Lex/Red )