Bojonegoro,Sidiknusantara.com – Bertempat disalah satu Hotel di Kecamatan Kalitidu, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) melakukan Sosialisasi Operasi Pengeboran proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran – Tiung Biru (JTB),06/09/19).
Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu, Jamsaton Nababan, mengatakan
PEPC mensosialisasikan kegiatan pengeboran yang rencananya akan segera dimulai.
Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
“Terdapat 6 sumur gas yang siap untuk di bor, dimana 1 sumur mempunyai potensi hingga kurang lebih dari 60 MMSCFD,” ujar Jamsaton Nababan. Menurut Jamsaton bahwa, tiap-tiap Proyek dari Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru ini juga mempunyai resiko yang tinggi, namun jika dapat dikelola, pihaknya dapat meminimalisasi resiko tersebut.
Ia menambahkan bahwa pihaknya bisa berada disini juga merupakan sinergi yang baik antara PEPC dengan Pemerintah Daerah, Polri, TNI, stakeholders terkait dan masyarakat sekitar area operasi Proyek JTB.
“PEPC merupakan proyek yang kondusif, oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih atas kerjasama dan bantuan dari Bapak dan Ibu yang hadir di acara sosialisasi ini.”imbuhnya.
Dirinya berharap apa yang di lakukan kiranya dapat membawa manfaat untuk masyarakat Bojonegoro.
Kegiatan pengeboran sendiri akan segera dimulai dalam waktu dekat. Sebagai langkah awal, PEPC juga mengajak aparat keamanan untuk memberikan materi perihal Pengamanan Strategis Nasional dari aspek Polri dan juga TNI. “Masyarakat Bojonegoro ini merupakan masyarakat yang terdidik, dan hal tersebut merupakan sebuah keuntungan untuk PEPC.” Tambahnya.
Ketika masa rig move terdapat 194 kontainer yang melewati jalur akses ke Proyek JTB, namun tidak ada gangguan. Ini luar biasa,kedepan agar masyarakat punya pemahaman lebih terhadap Proyek Strategis Nasional ini, sebaiknya segera diadakan skenario/latihan tanggap darurat.
Ditempat yang sama, perwakilan dari SKK MIGAS Jabanusa, Dony Aryantho mengatakan bahwa SKK MIGAS mendukung penuh Proyek JTB, agar manfaatnya semaksimal mungkin untuk masyarakat Bojonegoro. SKK MIGAS berharap Proyek ini dapat selesai tepat waktu.
” Saya sangat mengapresiasi kepada tim PEPC yang telah bersinergi dengan baik.”Ujarnya.
Kepala Desa Pelem Sudawam yang diundang bersama Kades disekitar wilayah operasi, Desa Kaliombo, Dasmin, mempertanyakan mengenai kesempatan tenaga kerja lokal, khususnya dari Desa sekitar Proyek JTB.
Manager JTB Site Office & PGA, Kunadi mengatakan bahwa keterlibatan masyarakat Bojonegoro dalam Proyek JTB ini antara lain Program Apprentice, Beasiswa Pendidikan Diploma I Plus yang diadakan beberapa waktu lalu, dan saat ini ada 108 peserta tersebut sedang menjalani pendidikan di PEM Akamigas Cepu.
“Calon Operator dan Teknisi ini nantinya merupakan generasi emas Bojonegoro yang akan berpartisipasi aktif dalam proyek JTB.”Ujarnya.
Proyek JTB sendiri menurut Kunadi diperkirakan akan on stream pada 2021, dengan memproduksi sales gas 192 MMSCFD. Produksi gas sebesar 192 MMSCFD. Selain untuk meningkatkan pendapatan negara dan perusahaan, Proyek Gas JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect , khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Humas SKK Migas Jabanusa, Donny Aryantho, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu, Jamsaton Nababan, Komandan Distrik Militer 0813 Bojonegoro, Letkol Inf. Bambang Hariyanto, Kabag Ops Polres Bojonegoro, Kompol Teguh Santoso, Muspika Kalitidu, Gayam, Ngasem, Tambakrejo dan Purwosari serta Kepala Desa Pelem dan Kaliombo.(lex)