Bojonegoro– PT Pertamina EP Cepu (PEPC) melakukan acara prosesi Tajak Sumur atau Spud In Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran – Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Bojonegoro, Rabu (9/10/2019).
Acara Prosesi Spud In dihadiri Bupati Bojonegoro, SKKMIGAS, PT Pertamina (Persero), Jajaran Forpimda Kabupaten Bojonegoro, Jajaran OPD Kabupaten Bojonegoro, serta jajaran Muspika Kecamatan Gayam.
Direktur Utama PT. Pertamina EP Cepu, Jamsaton Nababan menyampaikan, kegiatan Operasi Pengeboran ini telah dimulai sejak September 2019. Dalam prosesnya PEPC bekerjasama dengan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) dalam kegiatan ini. PDSI menggunakan Rig Nomor 40.3/DSI 1500-E dengan melibatkan 42 kontraktor dibawah kendali putra-putri terbaik Indonesia.
“Pekerjaan akan dimulai dari tapak sumur Jambaran East, yang meliputi 3 sumur pemboran baru, yaitu Sumur JAM-3, JAM-5 dan JAM-8. Sedangkan 2 (dua) sumur lainnya, terletak di tapak sumur Jambaran Central, yaitu Sumur JAM-6 dan JAM-7,” Jamasaton Nababan.
Direktur Hulu PT Pertamina Dharmawan H. Samsu menjelaskan bahwa Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas.
“Tajak Sumur ini merupakan capaian kami berikutnya dalam mengawal Proyek Strategis Nasional, Kegiatan Tajak Sumur atau Spud In merupakan rangkaian kegiatan operasi pengeboran, yang mana telah PEPC awali dengan sosialisasi kepada masyarakat Bojonegoro, beberapa waktu lalu,” kata Dharmawan H. Samsu.
Menurutnya, Pertamina sebagai World Class National Energy Company, dimana seluruh kegiatan dalam Proyek JTB ini dilakukan dengan penerapan prinsip-prinsip HSSE Excellence. PEPC sebagai operator tunggal wajib mengaplikasikan dan mengintegrasikannya dalam setiap fungsi dan struktur bisnis sebagaimana semboyan HSSE PEPC “SPIRIT to Zero, Zero Accident, Kami Pilih Bekerja Selamat”.
Sementara itu, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan bahwa selama proyek Jembaran Tiung Biru dilaksanakan, kita belum mengalami kendala teknis. Bahkan menurutnya, proyek JTB ini merupakan proyek yang pelaksanaannya lebih cepat dari target awal. Hal ini menandakan bahwa proyek Jembaran Tiung Biru ini merupakan proyek yang didukung oleh masyarakat Bojonegoro.
“Dengan dukungan dari masyarakat tersebut membuat proyek ini berjalan lancar. Dengan adanya kondisi sosiologis masyarakat yang mendukung ini diyakini akan mencapai hasil yang ditargetkan bahkan lebih,” jelas Julius Wiratno.
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa, proyek Jembaran Tiung Biru ini merupakan proyek strategis nasional yang berada di wilayah Bojonegoro. Sehingga kita harus mensupport atau mendukung proyek ini karena bias meningkatkan pendapatan negara kita.
“Jembaran Tiung Biru ini merupakan proyek strategis nasional yang berada di wilayah Bojonegoro. Selain itu, proyek JTB ini bisa meningkat perekonomian yang berada di sekitar wilayah proyek. Dengan adanya proyek ini diharapkan dapat meningkatkan mutu kualitas masyarakat Bojonegoro,” kata Anna Mu’wanah.
Selain itu, lanjut bupati, daerah yang biasanya dilaksanakan ekplorasi identik dengan kerusakan lingkungan. Namun Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berupaya agar image tersebut tidak tertanam di Bojonegoro.”Hal tersebut telah diupayakan dengan penataan tanaman bougenvil sepanjang jalan di Bojonegoro. Tentunya ini akan memperindah pemandangan yang ada di Bojonegoro,” jelas Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah.(Lex/red).