Bojonegoro – Pringatan hari jadi Kabupaten Bojonegoro ke-342, digunakan Bupati dan jajaran Forkopimda Bojonegoro, untuk melakukan ziarah ke sejumlah makam leluhur Bojonegoro, Sabtu (19/10/2019).
Ada 5 makan yang akan menjadi jadwah ziarah bupati beserta jajarannya, diantaranya Makam Haryo Matahun, Makam Pangeran Aryo Dalem, Makam Mbah Menak Anggrung, Makam Mbah Wali Kidangan atau Syekh Mukodar dan Petilasan Angling Dharma.
Dalam ziarah tersebut, Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah didampingi Kapolres Bojonegoro, AKBP Ari Fadly SIK MH MSi; Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf Bambang Hariyanto; Ketua DPRD Bojonegoro, Imam Sholikin, Jajaran Kepala Dinas di lingkungan Pemkab Bojonegoro.
Ziarah diawali di Makam Haryo Matahun di Desa Ngraseh Kecamatan Dander. Adipati Haryo Matahun adalah Adipati ketiga Kabupaten Bojonegoro, pada saat zaman pemerintahan Kesultanan Mataram.
Kedatangan Bupati bersama rombongan disambut Forpimca Dander dan ratusan warga yang sudah menunggu kedatangan rombongan. Setelah Bupati bersama rombongan tiba di Makam Haryo Matahun, langsung di gelar tahlil dan doa bersama. Kemudian acara dengan penyerahan bingkisan pada tokoh agama setempat oleh Bupati Bojonegoro serta penyerahan bingkisan pada juru kunci makam .
Usai ziarah di makam Makam Haryo Matahun di Desa Ngraseh Kecamatan Dander, sekira pukul 08.00 WIB, Bupati bersama rombongan melanjutkan ziarah ke Makam Pangeran Aryo Dalem di Pemakaman Buyut Dalem Kelurahan Kadipaten Kecamatan Bojonegoro Kota.
Pangeran Aryo Dalem sendiri adalah putra dari Bupati Ronggolawe Tuban, yang juga Adipati pada tahun 1614-1619.
Ziarah ditempat pemakaman Pangeran Aryo Dalem dimulai dengan doa yang dipimpin oleh juru kunci makam Buyut Dalem. Usai pembacaan doa, Bupati melakukan tabur bunga di makam tersebut, yang diikuti oleh Forpimda dan pejabat di lingkup Pemkab Bojonegoro yang turut hadir dalam ziarah tersebut.
Kegiatan ziarah di makam Aryo Dalem di akhiri dengan penyerahan bingkisan kepada juru kunci makam .
Tepat pukul 09.00 WIB Bupati Bojonegoro bersama rombongan meninggalkan makam Aryo Dalem, untuk menuju Makam Mbah Menak Anggrung di Desa Kuncen Kecamatan Padangan. Rombongan Bupati tiba di makam tersebut pada 10.00 WIB.
Menak Anggrung, adalah tokoh yang dipercaya sebagai penyebar agama islam di Bojonegoro. Selain Menak Anggrung, ada tokoh lain yang juga dipercaya sebagai sebagai penyebar agama islam di wilayah tersebut, yaitu Mbah Hasyim dan Mbah Sabil.
Beberapa peninggalan Menak Anggrung yang masih dapat ditemui di antaranya adalah sebuah bangunan masjid, dan makam Menak Anggrung bersama kedua tokoh tersebut, yang lokasinya berada di Desa Kuncen Kecamatan Padangan.
Tepat 10.35 WIB, rombong Bupati meninggalkan makam Menak Anggrung untuk menuju Makam Mbah Wali Kidangan di Desa Sukorejo Kecamatan Malo.
Mbah Wali Kidangan atau Syekh Mukodar, diyakini sebagai Raden Sentono tokoh keturunan Kerajaan Pajang yang dulu melarikan diri untuk mencari ketenangan dan akhirnya bertapa di puncak Kidangan hingga ajal menjemput. Selain nama-nama tersebut, Wali Kidangan juga ada yang menyebutnya sebagai Pangeran Kumbang Ali-ali dan Pangeran Narasoma.
Saat berita ini ditulis, rombongan Bupati masih melaksanakan ziarah di Makam Wali Kidangan, dengan dilaksanakan doa dan tahlil bersama.
Sesuai jadwal, usai ziarah di Makam Wali Kidangan, rombongan Bupati akan melaksanakan ziarah ke Petilasan Angling Dharma di Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu.
Sementara, secara terpisah, rombongan Wakil Bupati Bojonegoro, Drs Budi Irawanto Mpd, dalam waktu yang bersamaan juga melaksanakan ziarah ke sjumlah makam, di antaranya ke Makam Andongsari di Kelurahan Ledokkulon Kecamatan Bojonegoro Kota dan Makam Raden Bagus Lancing Kusumo di Kecamatan Bubulan.(Lex/red).