Beruntung Jadi Peserta JKN, Siti Muslina : Biaya Operasi Usus Buntu Anak Saya Nol Rupiah

Bojonegoro, News390 Dilihat

Bojonegoro, sidik nusantara – Pengalaman pahit sempat dirasakan Siti Muslina, asal Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro saat mengetahui anaknya mengalami sakit usus buntu. Kejadian tersebut memukul Siti muslina setelah mendengar diagnosa dari dokter jika anaknya terdiagnosa radang usus buntu dan harus dilakukan tindakan operasi.

“Gejala yang dirasakan saat itu adalah muntah, diare dan nyeri perut sebelah kanan dan setiap kali minum pasti muntah. Lalu kami bawa ke klinik terdaftar dan dilakukan pemeriksaan. Selanjutnya anak kami dirujuk ke RS Aisyiyah Bojonegoro. Sesuai saran dokter saya setuju untuk dilakukan tindakan operasi. Dengan berbekal latar belakang analis kesehatan, jadi ya sedikit saya mengerti,” terangnya, Rabu (06/07/2022).

Dikatakan Siti Muslina, saat dokter menyatakan harus dilakukan tindakan operasi, Siti, panggilan akrabnya, tak sempat berpikir menyiapkan segala berkas maupun sekedar biaya untuk keperluan perawatan anaknya. Sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) sejak tahun 2012, Siti yang menjabat sebagai Sekretaris Desa Gading Tambakrejo akhirnya memanfaatkan JKN tersebut.

Dari proses perawatan, operasi hingga pemulihan jika dihitung, biaya yang harus dikeluarkan oleh Siti Muslina sekitar 7,3 juta rupiah. Tentunya bagi Muslina biaya tersebut cukup besar dan sangat memberatkan dirinya.

“Tapi saya hanya membayar nol rupiah alias gratis karena telah dijamin oleh Program JKN. Kami sekelurga merasa bersyukur sudah sejak awal terdaftar menjadi peserta JKN. Walaupun dulunya terdaftar sebagai peserta mandiri dan beralih ke PPU itu sudah sangat meringankan kami terutama dalam membayar iuran setiap bulannya,” tutur Muslina.

Muslina berharap, layanan Program JKN ini dapat lebih ditingkatkan, mengurangi proses administrasi di rumah sakit agar peserta cepat tertangani. Dan harapannya agar seluruh masyarakat Bojonegoro dapat tercover layanan kesehatannya melalui Program JKN.

“Setahu saya di Bojonegoro kurang sedikit saja prosentasenya yang belum terdaftar menjadi peserta JKN. Dan alhamdulillah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sangat serius memberikan jaminan layanan kesehatan untuk warganya. Sehingga bagi yang tidak mampu maka bisa langsung dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebagai wujud kepedulian pada warganya dan menjalankan program mulia dari pemerintah. Saya bersyukur sekali,” tutup Muslina. (Tris/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.