Koni Jatim Pilih Pelatih Punya Program Lompatan Prestasi

Daerah, News301 Dilihat

Surabaya, sidik nusantara – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur segera menggelar perekrutan pelatih tim pemusatan latihan daerah (Puslatda) proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

Wakil Ketua KONI Jatim Irmantara Subagjo mengatakan, perekrutan akan segera dilaksanakan pada akhir Agustus 2022 ini.

Perekrutan pelatih ini menjadi tahap awal KONI Jatim agar muncul pelatih yang benar-benar berkualitas sehingga bisa menunjang prestasi Jatim di PON 2024.

“Tantangan ke depan itu sangat berat sehingga diperlukan pelatih yang punya visi lompatan dengan kreativitas untuk melakukan program ke depan karena waktunya juga pendek. Kami melakukan seleksi lagi dengan ketat, meskipun KONI sudah punya data hasil capaian pelatih lalu yang sudah berhasil,” ungkap pria yang akrab disapa Ibag itu, Sabtu (27/8/2022).

Adapun sejumlah kriteria untuk calon pelatih puslatda sudah ditetapkan KONI Jatim. Mulai dari sertifikasi pelatih, track record dan paling utama terkait program yang disiapkan untuk membuat lompatan pesat.

“Dilihat dari program unggulannya untuk percepatan, kalau sudah prestasi mungkin normatif tapi perlu ada lompatan karena cukup berat, waktunya pendek, cabor banyak dan kompetitor/daerah lain pasti tidak diam saja. Kita akan lihat sebenarnya inovasi pelatih itu apa, ada lompatan atau tidak. Kalau tidak ada program untuk lompatan prestasi ya tidak kita rekrut,” tambahnya.

Ibag menambahkan, tidak kalah penting, pelatih juga harus menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi. Artinya, pelatih harus bisa membuat program latihan terukur melalui aplikasi yang terkoneksi dengan aplikasi milik Binpres KONI Jatim untuk dilakukan pendampingan.

Tercatat dari 67 cabor yang dipertandingkan di PON 2024, ada 32 cabor yang masuk program Binsus (pembinaan khusus) dan sisanya 35 cabor Puslatda.

Binsus tersebut, sementara waktu diberikan kepada cabor untuk mempersiapkan diri mengikuti agenda kejuaraan nasional (kejurnas) 2022 sebagai ajang pembuktian.

“Ini merupakan motivasi untuk mereka agar tidak menyepelekan program. Ini kan tandanya pembinaan tidak berhasil dari target yang kita berikan, merosot tanpa emas kita binsuskan,” jelas Ibag.

Namun, apabila hasilnya jauh lebih baik saat kejurnas 2022. Bukan tidak mungkin, cabor tersebut bisa masuk program Puslatda di tahun 2023 mendatang sebagai persiapan menuju Pra PON. (Guh/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *