Surabaya, sidik nusantara – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi menutup Gelaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (K-UKM) Expo ke-9 yang berlangsung selama lima hari sejak 27 Juli hingga Minggu (31/7/2022) malam, di Grand City Surabaya.
Kendati telah berakhir, Gubernur Khofifah meminta upaya pendampingan untuk percepatan transformasi digital, akses pasar dan akses permodalan bagi K-UKM diperluas.
“Ada MoU yang telah kita laksanakan dengan beberapa lembaga untuk memberikan akses pasar dan permodalan kemarin. Tentu kami berharap, pasca expo akan bisa menghasilkan transaksi perdagangan yang lebih banyak,” ungkap Gubernur Khofifah dalam sambutannya.
Selama pameran berlangsung, omzet per tanggal 31 Juli pukul 14.25 WIB telah mencapai Rp 2,5 milliar dengan total pengunjung sebanyak 16.520 orang. Selain itu,untuk transaksi lembaga jasa keuangan perbankan mencapai Rp 10,3 milliar. Melalui expo ini juga didapatkan sejumlah pre order atas barang dan jasa .
Terhadap hasil transaksi tersebut, Gubernur Khofifah secara khusus mendorong adanya percepatan transformasi digital bagi K-UKM khususnya di Jawa Timur. Ini penting, karena digitalisasi K-UKM adalah hal mendesak yang harus disegerakan. Sehingga akan memunculkan skill bagi para pelaku K-UKM.
Hal tersebut juga berseiring dengan prediksi Jack Ma Founder Ali Baba Group yang menyatakan bahwa pada tahun 2030, 99% UMKM akan bertransformasi ke digital dan 85% akan masuk pada e-commerce.
“Maka inilah yang mendasari kita semua untuk berikhtiar bersama agar membawa K-UKM bisa segera bertransformasi secara digital. Kita harus menyemangati satu sama lain dan saling berkolaborasi agar semakin menguatkan digital ekosistem kita,” jelasnya.
Lebih lanjut Khofifah menyampaikan pentingnya sinergi antara pelaku UMKM dengan unsur pentahelix approach. Dimana, pemerintah berperan membangun mediasi support dan market akses. Kemudian sektor privat bisa memberikan pendampingan permodalan, pendampingan sekaligus akses pasar. Sedangkan, perguruan tinggi bisa melakukan pendampingan serta melibatkan peran media dan masyarakat itu sendiri juga harus dilakukan pada saat bersamaan.
“Di bidang UMKM sinergi dengan pentahelix approach harus terus digencarkan,” tandasnya.
Lebih lanjut, Mantan Menteri Sosial RI ini memaparkan peranan penting sektor UMKM pada PDRB Jatim. Ditahun 2021, kontribusi UMKM sebesar 57,81% terhadap PDRB Jatim.
“Tahun 2030, kontribusi UMKM diprediksi akan mencapai 80% terhadap PDRB Jatim,” paparnya.
Diakhir, Khofifah juga mengucapkan terima kasih atas keterlibatan seluruh pihak yang membantu terselenggara dengan baiknya acara K-UKM Expo ke-9 ini.
“Terima kasih semuanya, mohon maaf jika ada kekurangan dalam penyelenggaraan acara. Dengan ini, K-UKM Expo ke-9 secara resmi saya nyatakan ditutup,” tutupnya
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov Jatim Andromeda Qomariyah mengungkapkan, antusiasme masyarakat dalam daya beli pada K-UKM Expo ke-9 ini harapannya bisa memberikan manfaat dan mendorong kemajuan UMKM di Jatim.
“Ini juga bisa menjadi pengungkit semangat agar pelaku UMKM di Jatim terus menerus mengembangkan usaha dan juga berinovasi menciptakan produk unggulan,” pungkasnya. (Guh/Red)