Bojonegoro, sidik nusantara – Nurhesti (50), perempuan asli Desa Sugihan, Jatirogo, Tuban, Jawa Timur mengaku merasakan kemudahan menggunakan aplikasi Mobile JKN. Domisili rumah yang lumayan jauh dari kantor BPJS Kesehatan membuatnya tidak perlu lagi harus datang dan antre hanya untuk mengetahui iuran yang harus ia bayarkan setiap bulannya. Hesti terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak 2015.
“Awalnya saya merasa bingung menggunakan Mobile JKN ini. Tapi ternyata setelah mengunduh, Mobile JKN sangat meringankan dan memudahkan. Paling tidak menghemat biaya transportasi,“ tutur Hesti.
Wanita yang mempunyai usaha membuka toko di rumahnya tersebut juga sempat menggunakan JKN saat berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar. Layanan yang ia dapatkan juga tidak berbelit dan sangat membantu.
“Alhamdulillah hanya sakit ringan saja sebenarnya dan saya mencoba memanfaatkan layanan Program JKN untuk pertama kalinya, kalau tidak salah tahun 2016. Flu, batuk, serta badan agak demam membuat saya harus segera ke dokter di FKTP untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat,” terang Hesti.
Hesti mengaku lega, pembiayaan saat di FKTP seluruhnya dijamin oleh BPJS Kesehatan meski hanya sakit ringan. Apalagi menurutnya di FKTP tempat ia berobat sudah menggunakan sistem Antrean Online.
“Nah, sekarang juga tidak perlu lagi untuk antre lama di FKTP, karena saya mendaftar lebih dulu lewat Mobile JKN. Jika sudah dekat nomor antrean, saya baru datang untuk diperiksa. Apalagi ketika sakit, pasti pikiran macam-macam, terutama masalah biaya. Setelah merasakan sendiri manfaat JKN ini, saya harapkan jangan tunda lagi untuk menjadi peserta JKN, lalu jangan lupa untuk rutin bayar iurannya,” tegas Hesti.
Sekarang, Hesti merasakan kemudahan layanan digital Mobile JKN yang telah ia unduh. Ia juga mengaku pernah menggunakan Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp (PANDAWA) untuk membantu mengetahui keaktifan kepesertaan JKN salah satu keluarganya.
“Saya coba menghubungi BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro untuk layanan PANDAWA, setelah itu saya masuk ke dalam menu JKN yang menjadi tujuan. Ternyata juga cepat dan mudah. Tidak ada yang sulit jika kita membuatnya mudah,” cerita Hesti.
Selanjutnya, Hesti berharap Program JKN ini bisa berlangsung selamanya di Indonesia. Menurutnya, ini sangat membantu biaya pengobatan terutama sakit yang berbiaya mahal.
Segala kebaikan dan manfaat yang ada pada Program JKN sudah saya buktikan sendiri. Selain pendaftaran yang mudah, administrasi dan layanan di FKTP juga tidak berbelit.
“Apalagi sekarang dapat memanfaatkan layanan digital seperti Mobile JKN dan PANDAWA. BPJS Kesehatan sudah luar biasa,” tutup Hesti. (*/Red)