Madiun, sidik nusantara – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghimbau seluruh masyarakat Jawa Timur untuk tidak panik berlebihan, melainkan tetap tenang dan memperketat protokol Kesehatan diri sendiri. Himbauan tersebut, disampaikan Gubernur Khofifah mengingat telah terkonfirmasi satu kasus Sub Varian Omicron XBB di wilayah Jawa Timur.
“Saya sudah konfirmasi dengan Kadinkes Jatim, Institute of Tropical Disease Unair dan sesuai dengan informasi dari Pak Menkes pada Rabu (26/10) lalu bahwa satu kasus Sub Varian Omicron XBB ada di Jawa Timur,” ungkap Khofifah saat ditemui di sela-sela Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kab. Madiun pada Jumat (28/10) siang.
Hingga Jumat (28/10/2022), hasil dari genomic sequencing menunjukkan terdapat satu kasus Sub Varian Omicron XBB terkonfirmasi di Jatim, dengan pasien adalah seorang wanita berusia 29 tahun. Pasien terkonfirmasi merupakan transmisi luar Jatim.
Khofifah menyatakan, bahwa dirinya telah memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim serta Satgas Covid-19 Jatim untuk terus memantau sekaligus melakukan Tracing mendetail bagi kontak erat pasien. Hal ini mengingat, Sub Varian Omicron XBB memiliki tingkat penularan yang cepat.
“Pasien saat terinfeksi gejalanya ringan. Seluruh kontak erat sudah dilakukan testing dan hasilnya negatif. Pasien saat ini sudah dinyatakan sembuh alias terkonversi negatif” tegasnya.
Khofifah menuturkan, Sub Varian Omicron XBB ini tercatat telah menimbulkan lonjakan kasus yang signifikan di beberapa negara, utamanya Singapura. Oleh sebab itu, dirinya menghimbau seluruh masyarakat Jawa Timur untuk tetap tenang dan tidak panik. Masyarakat diharapkan bisa terus menjaga protokol Kesehatan masing-masing sebagai bentuk perlindungan diri.
“Di tengah kondisi cuaca musim hujan saat ini, saya menghimbau agar masyarakat juga bisa menjaga pola hidup sehat, yang tujuannya untuk menjaga imunitas tubuh. Jangan panik, jaga prokes, dan pola hidup sehat, maka hati tenang, imun terjaga”
Khofifah juga menghimbau bagi masyarakat untuk bisa divaksinasi booster, karena seperti contoh Kasus XBB yang telah ditemukan ini, gejala yang muncul ringan karena dia sudah divaksin.
Selain itu, penggencaran vaksinasi booster, diharapkan juga terus dilakukan di berbagai lini. Dirinya menyatakan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, untuk menjaga supply ketersediaan vaksin di Jawa Timur.
Di sisi lain, Khofifah juga Kembali menegaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan seluruh Rumah Sakit, utamanya yang berada di bawah naungan Pemprov Jatim, untuk meningkatkan kewaspadaan. Meski kasus Covid-19 di Jatim terpantau landai, namun dirinya kembali mengingatkan agar kesiapsiagaan Rumah Sakit tidak menurun.
“Tentu kita tidak ingin terjadi lonjakan kasus seperti tahun lalu. Namun waspada dan kesiapsiagaan adalah kunci utama kita selama ini untuk terus menekan kenaikan konfirmasi positif akibat Covid-19 di Jawa Timur,” pungkasnya
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Jawa Timur hingga Kamis (27/10), total kasus Covid-19 di Jatim mencapai 611.581 kasus dengan 1.359 kasus aktif atau setara 0,22%. Jumlah tersebut tercatat terendah dari empat provinsi besar di Pulau Jawa.
Dari jumlah tersebut, 578.342 orang dinyatakan sembuh, atau setara 94,57%.
Sementara, ketercapaian vaksinasi Covid-19 di Jatim juga terus diupdate. Untuk Vaksinasi Dosis pertama hingga ketiga, Jatim tercatat masih tertinggi kedua se-Indonesia. 30,3 juta orang di Jatim telah menerima vaksin pertama, 25,9 juta telah mendapat vaksin dosis kedua dan 8,3 juta orang telah menyelesaikan dosis ketiganya.
Sedangkan untuk Vaksinasi dosis ke-empat, Jawa Timur masih mencapai 131.780 orang, yang membuat Jatim menjadi provinsi tertinggi distribusi Vaksin dosis keempat. (Guh/Red)