Antisipasi KLB DBD Dan Cikungunya, Polisi Fogging Ratusan Rumah Di Ngawi

Daerah, News75 Dilihat

Ngawi, sidik nusantara – Datangnya musim penghujan yang terus menerus di Kabupaten Ngawi, membuat beberapa daerah di Kota Ramah, menjadi titik rawan serangan penyakit Demam Berdarah (DBD) serta Cikungunya. Salah satunya yang terjadi di Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Ngawi, akhir-akhir ini. Dalam sebulan ini, ada 7 warga yang berada dalam satu Dusun, harus dirawat secara intensif di Puskesmas setempat, lantaran terjangkit Demam Berdarah.

Untuk mencegah serta meminimalisir berkembangnya serangan virus yang berasal dari nyamuk Aedes Aegypti ini, pihak Kepolisian setempat, langsung turun tangan. Dipimpin langsung Kapolsek Pangkur, AKP Subandi, dan dibantu pihak Babinsa serta Puskesmas Pangkur, melakukan pogging atau pengasapan ke seluruh rumah yang berada di Dusun Gadung, Sabtu (10/12/2022) pagi.

Kapolsek Pangkur, AKP Subandi yang saat itu masih dilokasi pengasapan, menjelaskan bahwa adanya ancaman ini, pihaknya segera mengambil langkah sigap untuk membantu warga yang terdampak, salah satunya dengan pencegahan melalui fogging.

“Kita bersinergi dengan unsur terkait melaksanakan kegiatan fogging dalam rangka mencegah penyebaran penyakit demam berdarah karena fogging sangat efektif untuk menurunkan populasi nyamuk Aedes Aigepty yang merupakan penyebab penyakit demam berdara. Ini kita harus gerak cepat, sebab di dusun ini ada 7 orang yang sudah terkena demam berdarah. Meski saat ini sudah pada sembuh, tapi bentuk antisipasi harus kita lakukan. Dan fogging ini sudah yang kedua kalinya,” jelasnya.

Kegiatan fogging atau pengasapan ini menyasar pada rumah warga yang berjumlah 340 rumah, masjid, mushola dan tempat-tempat yang biasa dijadikan berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.

“Dalam giat fogging kali ini, kita menyasar di seluruh rumah warga, masjid, serta tempat – tempat untuk berkembangnya nyamuk aedes aegypti,” imbuhnya.

Selain melakukan pengasapan, pihak Polsek Pangkur yang saat itu didampingi petugas Puskemas, juga melakukan himbauan terhadap seluruh warga setempat, untuk terus menjaga kebersihan serta menerapkan 5 M.

“Selain fogging, kita juga menghimbau kepada warga Ngompro untuk selalu menerapkan 5 M dengan selalu menguras bak atau penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan serta jangan menggantung pakaian yang telah dipakai di dalam kamar,” terangnya. (Wan/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.