Ngawi, sidik nusantara – Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Sosial terus berupaya dalam meningkatkan pelayanannya, utamanya di bidang sosial masyarakat. Beberapa program baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, kini sudah disalurkannya. Salah satunya program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2022.
Penyaluran BLT-DBHCHT Tahun 2022 sendiri, memang sudah mulai dilaksanakan setelah Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono melaunching program tersebut di Pendopo Wedya Graha Pemkab Ngawi (1/10/2022) kemarin. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Bank yang ditunjuk sebagai penyalur yaitu, BPRS Kabupaten Ngawi telah menjalankan tugasnya sebagai penyalur bantuan secara langsung ke penerima.
Untuk memastikan ke penerimaan bantuan, Dinas Sosial Kabupaten Ngawi melalui Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial melaksanakan kunjungan ke pabrik rokok PR. Krido Tani yang berada di Desa Jatipuro, Kecamatan Karangjati Ngawi, untuk mengadakan dialog dengan manajemen pabrik dan penerima manfaat BLT.
“Setelah di launching oleh Bupati di pendopo, kita langsung melakukan koordinasi dengan pihak bank yang bertugas untuk penyalurannya. Dan setelah penyaluran selesai, kita melakukan monitoring dengan mendatangi penerima manfaat secara langsung, untuk kita ajak berdialog,” terang Mochamad Turnawan.
Selain itu, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Ngawi, juga menjelaskan bahwa hasil kegiatan yang diikuti oleh 2 orang JFT, pemilik PR Krido Tani, manajemen PR Krido Tani, serta buruh pabrik rokok sejumlah 20 orang penerima BLT yang tidak mengikuti launching di Pendopo. Menanggapi adanya BLT – DBHCHT ini, Pemilik, manajemen, dan buruh pabrik sangat antusias mengikuti acara dialog sampai selesai, walaupun telah mengurangi jam kerjanya.
“Saat kita berkunjung di pabrik rokok, kita melakukan dialog dengan 20 penerima manfaat, pemilik pabrik, serta pihak manajemen pabrik. Alhamdulillah, seluruh peserta dialog mengaku senang dan sangat antusias mengikuti dialog sampai selesai,” jelasnya.
Selain itu, monitoring dilakukan dalam rangka memastikan penyaluran bagi penerima BLT, koordinasi dengan manajemen pabrik guna mengingatkan supaya data buruh selalu diperbaiki, sebagai acuan untuk pendataan penerima BLT DBHCHT Tahun 2023 mendatang.
Selain pabrik rokok di Ngawi, monitoring juga dilakukan luar wilayah Kabupaten Ngawi, diantaranya, PT. Aroma Sukowati yang berada di wilayah Kabupaten Sragen dan PT. Hamsina Jaya Kartosuro di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
Seperti berita sebelumnya, bahwa untuk membantu warga yang terdampak tembakau, Pemerintah Kabupaten Ngawi mengalokasikan anggaran dari DBHCHT sebanyak 5 Milyar Rupiah. Dana Milyaran Rupiah tersebut, diperuntukan untuk 2. 602 orang penerima, dari jumlah itu, 1976 penerima diantaranya dari sektor pekerja pabrik rokok.
Selain pekerja di pabrik rokok, petani serta buruh tani tembakau juga dipastikan mendapat kucuran dana dari DBHCHT. Untuk petani tembakau, ada 534 buruh tani tembakau di Ngawi, mendapat kucuran dana segar.
Mengenai nominal BLT yang bakal diterimakan pada penerima manfaat sebesar tiga ratus ribu rupiah tiap bulan, dan akan diterimakan selama enam bulan. Sedangkan untuk pencairan akan diterimakan sekaligus agar dapat memberi manfaat yang lebih. (Wan/Adv/Red)