Hidayah : Cuci Darah Sang Kakak Ringan Dengan Layanan JKN

Bojonegoro, News47 Dilihat

Bojonegoro, sidik nusantara – Siti Nurhidayah (44), pemilik Zahida Painting asli Kabupaten Bojonegoro ini sudah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2015. Istri dari seorang Apatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro ini mengaku bersyukur jika layanan JKN yang ia dan keluarganya gunakan sangat memberikan pertolongan penjaminan kesehatan yang luar biasa, terlebih saat kakak kandungnya mengalami gagal jantung dan harus cuci darah.

“Saat itu tahun 2019, kakak kandung saya ini mengalami komplikasi penyakit yang diharuskan untuk pasang ring jantung dan cuci darah. Kami sekeluarga tetap mengupayakan yang terbaik tentunya untuk kakak saya yang sekarang sudah almarhum. Beruntung kami mengantongi layanan JKN untuk membantu biaya pengobatan termasuk cuci darah yang dilaksanakan seminggu sekali di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesmemo Bojonegoro,” terang Hidayah.

Hidayah mengakui jika layanan cuci darah tanpa menggunakan JKN tentunya akan sangat memberatkan. Menurutnya, kartu JKN ini sakti karena dapat menjamin semua jenis penyakit sampai yang bersangkutan sembuh asalkan sesuai dengan indikasi medis.

“Selain harus cuci darah, almarhum kakak saya ini rutin minum obat rawat jalan dari penyakit penyerta yang dideritanya. Alhamdulillah nya lagi saat menjalani dua kali operasi, pelayanan di RSUD Sosodoro sangat cekatan, ramah dan tidak berbelit. Nah bisa dibayangkan, betapa besar biaya yang kami keluarkan tanpa menggunakan layanan JKN,” papar Hidayah.

Ibu dua anak yang pernah menyabet juara 1 Kange Yune Bojonegoro pada tahun 1996 ini mempunyai kurang lebih 20 karyawan yang salah satu diantaranya terdiri dari kaum disabilitas seperti tuna rungu, tuna wicara dan cacat lumpuh tangan yang kesemuanya sudah terdaftar dalam JKN.

“Apa yang saya kerjakan ini semua adalah amanah, sama seperti program JKN yang mulia dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat. Saat ada karyawan yang sakit, tak segan saya mengingatkan untuk selalu menggunakan layanan JKN dan mengunduh Mobile JKN untuk memudahkan agar dapat mendaftar saat mau periksa ke fasilitas kesehatan,” jelas Hidayah.

Hidayah juga mengaku saat anak keduanya sedang menjalani rawat inap menggunakan layanan JKN tahun 2017 pada salah satu rumah sakit di Bojonegoro selama hampir seminggu, ia tidak berupaya untuk naik kelas. Menurutnya pelayanan yang ia dapatkan tidak mengecewakan.

“Tidak minta sakit ya, mintanya sehat terus. Jika saat ini saya sekeluarga sudah terdaftar sebagai peserta JKN, bukan berarti harus menggantungkan kesehatan ini dengan kartu JKN yang kami miliki. Bukankah mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Semoga BPJS Kesehatan semakin terdepan dalam memberikan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat dengan tingkat layanan yang sama dan tidak membeda-bedakan,” tutup Hidayah. (*/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.