Operasi Rahim, Anastasia Percayakan Pada Layanan JKN

Bojonegoro, News386 Dilihat

Bojonegoro, sidik nusantara – Berprofesi sebagai Pendeta di Gereja Kristen Jawa Tengah Utara (GKJTU), Anastasia Dorce Istia (44) telah lama tinggal selama 5 tahun di Bumi Angling Darmo, Kabupaten Bojonegoro. Anastasia adalah warga asli Atambua yang telah mengikuti Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2014, dan terdaftar sebagai segmen Kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PPBU) kelas 1. Dirinya menceritakan pengalamannya menggunakan layanan JKN saat operasi pengangakatan kedua rahimnya pada tahun 2020.

“Awal gejalanya itu saat beraktifitas pada perut bagian bawah saya terasa nyeri dan ada benjolan di vagina. Panik juga rasanya karena sakit yang tidak ketulungan apalagi sudah tidak menstruansi lagi. Lalu saya periksakan ke dokter keluarga yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk mendapatkan tindakan,” terang Anastasia.

Setelah melalui proses pemeriksaan dengan rawat jalan, akhirnya Anastasia dirujuk oleh dokter ke salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Bojonegoro untuk mendapatkan tindakan yang intensif, yaitu operasi pengangkatan rahim.

“Dokter mengatakan bahwa rahim saya turun sehingga disarankan untuk pemasangan ring atau dioperasi dengan pengangkatan kedua rahim. Terus terang kaget pastinya namun harus dijalani sehingga operasi menurut saya adalah pilihan yang tepat,” tutur Anastasia.

Ibu dua anak yang mempunyai hobby merajut ini akhirnya di bius total untuk memaksimalkan tindakan operasi selama 4 jam guna pengangkatan kedua rahimnya.

“Saya ini kan sebenarnya ada miom sehingga tindakan operasi ini sekalian dengan pengangkatan rahim. Seminggu di rumah sakit dan pada hari ke empat sudah belajar untuk duduk. Untuk kelas rawat inap tetap menggunakan hak kelas satu sehingga Puji Tuhan tidak ada iur biaya karena semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Dapat dibayangkan jika saya belum mempunyai JKN, sudah berapa rupiah yang harus dikeluarkan untuk biaya pengobatan,” terang Anastasia

Selanjutnya selama 2 minggu, Anastasia masih rutin kontrol di rumah sakit tempatnya rawat inap dengan menggunakan layanan JKN. Ia telah membuktikan sendiri bahwa kesetaraan dengan pasien lainnya membuatnya nyaman serta kesigapan dokter dan perawat dalam memberikan layanan patut diacungi jempol.

“Pokoknya semua serba praktis dan cepat tanpa menunggu waktu yang lama. Terlebih sekarang telah ada aplikasi Mobile JKN yang memudahkan peserta JKN tanpa harus antre ke kantor BPJS Kesehatan. Tinggal unduh saja melalui Google Play Store sudah dapat menikmati layanan JKN melalui aplikasi Mobile JKN,” jelas Anastasia.

Anastasia juga menceritakan jika untuk pembayaran iuran JKN setiap bulannya tidak pernah mengalami tunggakan karena ia menggunakan sistem autodebet di kanal yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Saya sendiri sudah berjanji jika akan rutin untuk membayar iuran JKN karena sekali terlambat akan terasa berat tunggakannya apalagi jika saat sakit lalu kepesertaannya menjadi tidak aktif akan menimbulkan denda. Saya tahunya juga saat bertukar pengalaman menggunakan layanan JKN dengan teman sejawat,” papar Anastasia.

Anastasia menceritakan jika di Kabupaten Bojonegoro ini hampir semua fasilitas kesehatan baik pertama maupun yang rujukan telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Menurutnya bahwa layanan JKN sudah merata dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat bahkan sampai ke pelosok.

“Doanya tetap sehat dan layanan JKN di Kabupaten Bojonegoro yang sudah baik akan lebih meningkat. Semakin banyaknya fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama, sehingga memudahkan masyarakat saat terjadi kegawat daruratan akan cepat tertangani. Era digital yang dihadirkan oleh BPJS Kesehatan tak dapat dipungkiri, peserta JKN semakin mudah mengakses informasi yang diperlukan. Sungguh luar biasa Program JKN ini, wujud bahwa rakyat terlayani kesehatannya dengan baik,” tutup Anastasia. (*/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *