Bojonegoro, sidik nusantara – Pemkab Bojonegoro melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 H. Rapat yang digelar Senin (19/6/2023) dipimpin oleh Sekretaris Daerah Nurul Azizah.
Menurut Sekda Nurul Azizah, beberapa OPD maupun instansi terkait di Kabupaten Bojonegoro telah melakukan berbagai upaya guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Sesuai data per Minggu (19/6/2023), stok persediaan beras terdiri dari beras medium PSO sebanyak 3.825.370 kg, beras premium komersial sebanyak 266.590 kg, gula sebanyak 1.400 kg, dan minyak 1.872 liter.
“Kita harus mengawal stok ketersediaan bahan pokok menjelang Idul Adha ini, mengecek harga-harganya apakah stabil atau naik. Upaya-upaya harus ditingkatkan, guna persiapan dan antisipasi terjadinya kelangkaan,” ujar Nurul Azizah kepada tim TPID Kabupaten Bojonegoro.
Hingga saat ini, Bulog masih terus melakukan penyerapan gabah dengan harga gabah kering sawah berkisar antara Rp 5.700 hingga Rp 5.900 per kilogram. Harga pengadaan beras oleh Bulog adalah sebesar Rp 9.950 per kilogram, sedangkan harga jual beras medium SPHP berkisar antara Rp 8.500 hingga Rp 8.600 per kilogram.
Dalam rapat tersebut, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro melaporkan bahwa telah menggelar operasi pasar di Kecamatan Kalitidu dan Ngambon (12/6/2023) dan di Balen dan Sumberrejo (14/6/2023). Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk tabung gas LPG 3 kg adalah Rp 16.000.
Dinas Perdagangan juga telah mengirimkan surat kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur serta Pertamina Jawa Timur sebagai upaya untuk mendapatkan tambahan stok LPG 3 kg dan dukungan untuk mengadakan pasar murah khusus LPG 3 kg di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam menghadapi perayaan Idul Adha, Dinas Peternakan dan Perikanan menyatakan stok hewan kurban dan kebutuhan kurban sudah terpenuhi dengan cukup. Melalui evaluasi yang dilakukan, telah terdata 28.751 ekor sapi yang siap untuk dikurbankan, dengan perkiraan kebutuhan sebanyak 3.589 ekor sapi.
Selain itu, ketersediaan kambing juga mencukupi dengan jumlah 18.076 ekor. Sementara perkiraan kebutuhan sebanyak 4.205 ekor. Untuk ketersediaan domba 22.356 ekor yang siap untuk dikurbankan, dan estimasi kebutuhan sebanyak 9.982 ekor. Disnakkan telah melakukan upaya seperti pengawasan lapak-lapak penjualan hewan kurban, sosialisasi penyembelihan hewan kurban melalui bimbingan teknis dengan takmir masjid, serta pemeriksaan kesehatan hewan kurban dengan pemberian Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Disnakkan juga melaporkan adanya kenaikan harga sapi hidup, yang saat ini berkisar antara Rp 60.000/kg – Rp 65.000/kg dari harga sebelumnya sebesar Rp 50.000/kg. Kambing sekitar Rp 90.000/kg bobot hidup, dan domba sekitar Rp 80.000/kg bobot hidup.
Selain itu, dalam persiapan menghadapi fenomena El Nino yang diperkirakan puncaknya akan berlangsung pada Agustus 2023, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melaksanakan Gerakan Tanam Pangan di beberapa wilayah. Gerakan ini mencakup tanaman kedelai seluas 6.672 hektar di Kecamatan Kapas, tanaman bawang merah seluas 2.068 hektar, cabai rawit seluas 159 hektar, dan cabai keriting seluas 20 hektar.
Melalui langkah-langkah yang diambil oleh Tim TPID Kabupaten Bojonegoro, diharapkan ketersediaan bahan pokok terjamin dan harga-harga tetap stabil menjelang perayaan Idul Adha. (*/Red)