Bojonegoro, sidik nusantara – Mengalami speech delay dalam masa tumbuh kembang anak tentunya sangat tidak diharapkan oleh orang tua manapun, tidak terkecuali bagi Reni (27) warga asli Desa Pacul, Kabupaten Bojonegoro. Tentunya hal tersebut menjadi pemikirannya untuk mencarikan solusi agar sang anak, Zavier (3), tumbuh dengan sehat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi pilihan Reni guna membantunya mengatasi tumbuh kembang Zavier.
“Keyakinan saya pada layanan JKN ini tentunya tidak salah pilih karena manfaat yang diberikan sangat maksimal karena sebelumnya saya sudah pernah menggunakan yaitu saat melahirkan. Sebelumnya saat usia dua tahun, anak saya ini belum mampu mengucapkan banyak kosakata. Ia hanya menunjuk-nunjuk dan menarik-narik saat meminta sesuatu apalagi Zavier ini juga hiperaktif. Saya pun mulai berpikir dan panik ya dengan keadaan yang terjadi. Lalu saat saya bercerita pada teman, disarankan untuk konsultasi dengan dokter dan Alhamdulillah layanan JKN ternyata mengakomodir untuk membantu tumbuh kembang anak saya, lega jadinya,” papar Reni.
Alur layanan JKN yang bagi Reni sudah di luar kepala tentunya sangat memuluskan jalannya untuk menuju ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar. Pada dokter dan perawat, ia menyampaikan keluhannya dan berharap mendapatkan pelayanan yang terbaik bagi anaknya. Tidak bertepuk sebelah tangan, selanjutnya Reni pun mendapat rujukan ke faskes terdaftar untuk mendapatkan penanganan secara intensif.
“Setelah datang pertama ke faskes, akhirnya Zavier di rujuk ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Bojonegoro ke poli tumbuh kembang anak untuk terapi wicara dan okupasi untuk memperbaiki fokusnya. Selanjutnya anak saya mendapatkan jadwal terapi ke poli rehab medik yang dilaksanakan selama dua kali dalam seminggu selama 40 menit. Sekali lagi semua sangat dimudahkan oleh yang diatas ya, dokter dan perawat yang menangani sangat luar biasa cekatan dan mumpuni. Apalagi kami tidak mengeluarkan biaya sepesrpun dan tidak ada perbedaan pelayanan dengan atau tanpa menggunakan layanan JKN. Proses antrean nya yang sudah online karena saya sudah lama menggunakan Aplikasi Mobile JKN, jadi tidak perlu menunggu terlalu lama. Luar biasa sekali BPJS Kesehatan saat ini, mudah, cepat, dan tidak ribet,” jelas Reni.
Reni mengantongi surat rujukan yang berlaku selama tiga bulan, sehingga ia pun wajib untuk mengulangi lagi ke FKTP tempatnya terdaftar guna terapi lanjutan. Ia mengaku tidak mengalami kendala karena mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
“Tidak ada yang sulit jika kita mengikuti aturannya karena ini juga untuk kepentingan kita bersama yaitu memudahkan dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Seringkali mendengar bahwa peserta JKN tidak mendapatkan prioritas saat di rumah sakit namun ternyata tidak benar karena saya mengalami sendiri, semua sama dan tidak ada yang dibedakan,” ujar Reni.
Selanjutnya Reni menjelaskan jika saat ini Zavier telah mengalami kemajuan yang bagus dalam masa tumbuh kembangnya terutama sudah fokus saat diajak berbicara.
“Kata pepatah bahwa bergerak lebih baik dari pada diam di tempat tanpa berusaha. Saya tidak akan pernah melupakan BPJS Kesehatan yang telah membantu dengan secara maksimal proses tumbuh kembang Zavier. Program JKN yang layanannya dapat dinikmati oleh semua kalangan ini saya yakin akan membawa dampak yang besar bagi kemajuan layanan kesehatan. Tidak ada yang tidak mungkin selagi kita berusaha. Terima kasih banyak ya BPJS Kesehatan, tanpamu tentunya sangat banyak biaya yang kami keluarkan dalam masa pemulihan tumbuh kembang Zavier. Semoga sukses selalu untuk BPJS Kesehatan dengan layanan JKN nya,” tutup Reni. (Tris/Red)