Bojonegoro, sidik nusantara – enghargaan Kompetisi Unit Usaha Posyandu yang merupakan bagian dari Program Posyandu Tangguh Mandiri untuk Peningkatan Status Gizi Masyarakat Rentan (POS GIZI MANDIRI) telah sukses berlangsung. Acara ini diadakan di Lapangan Tumenggung Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dan merupakan hasil kerjasama antara PEPC (Pertamina EP Cepu) dan Yayasan Paratazkia, Selasa, (03/10/2023) pukul 09:00 WIB.
Acara ini dihadiri oleh 76 kader posyandu dari 15 posyandu yang berasal dari Desa Bandungrejo, Desa Kaliombo, Desa Pelem, dan Desa Dolokgede, yang terletak di sekitar area operasi proyek JTB. Dalam rangkaian program sebelumnya, para peserta telah menjalani pelatihan dan pendampingan dalam berbagai aspek, mulai dari packaging dan pemasaran produk hingga pengelolaan keuangan serta legalitas produk.
Tujuan dari acara ini adalah untuk merangsang kreativitas kader posyandu dalam menciptakan produk pangan sehat dan bergizi menggunakan bahan-bahan dari lingkungan sekitar. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas pelaku UMKM berbasis kader posyandu, serta menciptakan posyandu yang memiliki unit usaha ekonomi produktif guna mendukung kemandirian posyandu.
Acara berlangsung meriah dengan kehadiran lebih dari 110 tamu undangan, termasuk kepala desa, bidan desa, ketua Tim Penggerak PKK, kepala puskesmas, perwakilan dari Dinas Kesehatan, camat Purwosari, anggota Komisi C DPRD Bojonegoro, ahli gizi, dan perwakilan dari Pertamina EP Cepu Zona 12.
Para peserta lomba menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam berpartisipasi, baik dalam mendekorasi stan mereka dengan indah maupun dalam membuat kemasan produk yang menarik, yang akan dinilai oleh tim juri.
Posyandu Desa Dolokgede berhasil meraih kemenangan dalam kompetisi ini, dan hadiah diserahkan oleh perwakilan dari Pertamina EP Cepu (PEPC), Bapak Edi Arto. Yayasan Paratazkia, yang menjadi pendamping dalam program Pos Gizi Mandiri, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan memberikan dukungan kepada kader posyandu untuk memiliki usaha produktif yang dapat memberikan pendapatan. Mereka ingin memotivasi produksi makanan ringan sehat dan bergizi yang dikemas dengan rapi dan menarik, sehingga dapat menjadi sumber penghasilan untuk mendukung posyandu dalam perhatiannya terhadap kesehatan ibu dan anak, terutama dalam kasus gizi kurang dan stunting.
Program Pos Gizi Mandiri ini berkolaborasi dengan Pertamina EP Cepu dan menyasar empat desa di area Proyek JTB, yaitu Desa Pelem, Desa Kaliombo, Desa Dolokgede, dan Desa Bandungrejo.
Kepala desa dan pihak DPRD mendukung program ini dan berharap agar produksi UMKM Posyandu tetap dapat bersaing di pasar meskipun nantinya pendampingan dari Yayasan Paratazkia telah berakhir. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan usaha produktif ini sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kemandirian posyandu di wilayah mereka. (Tris/Red)