Bangun Saluran Air Bersih, Pemkab Ngawi Gelontorkan Rp.10,5 Milyar

Daerah, News440 Dilihat

Ngawi, sidik nusantara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman ( Perkim ) setempat, mengalokasikan Rp. 10,5 miliar untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum ( SPAM ), ke 18 Desa di Kota Ramah. Saluran sarana penyediaan air bersih di sejumlah desa sasaran yang sulit air pada tahun 2023 ini guna mengantisipasi kekeringan dan kurangnya ketersediaan air minum.

Dan untuk meningkatkan kebutuhan dan kwalitas air minum, Dinas Perkim Kab. Ngawi, melalui Program peningkatkan penyediaan SPAM Sistem Penyediaan air minum dan Pamsimas baik dari anggaran DAU dan DAK tahun 2023.

Dikategorikan ada 3 kegiatan diantaranya kegiatan Pembangunan baru 8 titik,sistim dan penyediaan jaringan sambungan rumah. 10 titik distribusi perluasan untuk jaringan sambungan rumah.

“Dana miliaran rupiah tersebut untuk dua program pemenuhan air bersih. Yakni pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS),” ujar Kepala Bidang Kawasan Permukiman, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Ngawi Pipit Dwi Herlina di Ngawi.

Menurut dia, dari Rp. 10,5 miliar yang dialokasikan, antaranya untuk pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) di 30 titik. Sedangkan untuk pembangunan tangki septik individual, sekitar Rp 8,4 miliar untuk 20 desa, dengan output 1060 unit.

Pipit menjelaskan sebanyak 36 titik pembangunan SPAM dan PASIMAS tersebut terdapat di 18 Desa di 10 Kecamatan yang ada di Ngawi.

Adapun 18 Desa tersebut merupakan daerah yang rawan terjadi kekeringan, hal ini tidak lepas daerah itu merupakan daerah kapur, sehingga sulit mendapatkan sumber air bersih.

Belasan desa tersebut di antaranya Desa Banyu Urip, Kerek, Pakah, Jati Mulyo, Pengkol, Kasreman, Gunungsari, Kiyoten, Waruk Kalong, Cantel, dan Ngancar.

Pipit mengambil contoh pembangunan SPAM di Desa Kiyonten dan Kasreman yang berbatasan dengan Bojonegoro. Daerah tersebut selalu kesulitan air bersih, namun kini berangsur pulih setelah sarana penyediaan air bersih teralirkan ke 60 sambungan rumah.

Seperti diketahui, ketersediaan air bersih masih menjadi kendala di sekitar 32 desa di Kabupaten Ngawi saat musim kemarau berlangsung sesuai pendataan BPBD setempat. Hal itu karena desa terdapat di daerah perbukitan yang berkapur.

Selain intervensi bantuan pendistribusian air bersih, penanganan kekeringan di Ngawi juga melalui pembuatan jaringan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS).

Hanya saja, pelaksanaan program tersebut bertahap dalam menjangkau semua desa sasaran karena menyesuaikan anggaran yang ada. (Fir/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *