Bojonegoro, sidik nusantara – Siti Aminah (63), warga asli Kabupaten Tuban yang sudah lama menetap di Kabupaten Bojonegoro ini rutin setiap bulannya berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar karena penyakit hipertensinya sejak tiga tahun terakhir. Aminah, panggilan akrbanya, telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2020 dan memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN untuk memudahkannya berobat tanpa harus antre lama di puskesmas maupun di rumah sakit.
“Saya sangat bersyukur telah di bantu oleh Program JKN yang saat ini sudah sangat mudah aksesnya, dan tidak ribet apalagi antre. Rena, cucu saya juga memanfaatkan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN, sehingga untuk pengambilan obat pun tidak perlu menunggu lama di apotik. Layanan JKN sekarang sudah sangat luar biasa dan saya juga tidak pernah mengeluarkan biaya untuk tambahan berobat. Pertama menggunakan Aplikasi Mobile JKN juga masih bingung tapi karena saya berniat agar segalanya mudah dan cepat, ternyata tidak sulit jika kita mau berusaha,” jelas Aminah.
Di umurnya yang sudah senja, Siti Aminah tetap semangat mencari rezeki dengan menjual produk nasi kotak bagi para pelanggannya. Baginya usia senja bukan penghalang untuk tidak produktif lagi mencari nafkah. Ia pun juga sering mendengar cerita dari para pelanggannya yang rutin menggunakan layanan JKN.
“Alhamdulillah saya masih bisa masak dan menerima pesanan dari saudara, tetangga, bahkan terkadang dari instansi-instansi misalkan saat ada kegiatan rapat atau tasyakuran. Banyak juga dari pelanggan saya yang ternyata sebagai peserta JKN aktif dan rutin tiap bulan berobat. Kebanyakan mereka selalu menceritakan sekarang layanan JKN sudah tidak seperti dulu yang jika berobat harus antre lama dan membawa kelengkapan berkas seperti fotokopi Kartu Keluarga (KK), Kartu dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai pelengkap,” ujar Aminah.
Siti Aminah juga telah memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN dengan memanfaatkan fitur skrining riwayat kesehatan. Baginya ini adalah hal positif sebagai rambu-rambu agar tubuhnya tetap dalam kondisi stabil.
“Skrining riwayat kesehatan ini sangat diperlukan sekali yang menurut saya, tidak hanya peserta JKN di usia senja saja seperti saya namun anak-anak muda yang sudah terdaftar menjadi peserta JKN wajib untuk memanfaatkan layanan ini. Tidak sulit dalam mengisinya namun perlu jujur terhadap keadaan yang sebenarnya agar hasilnya juga akurat. Alhamdulillah setelah memanfaatkan skrining riwayat kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN pola hidup sehat dengan asupan makanan yang dikonsumsi pun juga semakin terjaga,” kata Aminah.
Siti Aminah menuturkan jika saat ini ia juga rutin melakukan senam lansia seminggu sekali yang diikutinya bersama kelompok senam Prolanis. Ia berprinsip di masa tua tidak ingin menyusahkan keluarga apalagi sampai menjadi beban hidup.
“Banyak yang saya lihat ini jika sudah usia senja akan dititipkan oleh keluarganya di panti jompo. Sekali lagi saya bersyukur tidak membebani anak dan cucu, apalagi untuk pembayaran iuran JKN setiap bulannya juga berasal daru uang saya pribadi dari hasil berjualan nasi. Saya hanya berharap jika BPJS Kesehatan ini mampu melayani sampai kapan pun bahkan pelayanannya juga semakin baik. Iurannya menurut saya tidak mahal namun wajib rutin dibayarkan setiap bulan jangan sampai menunggak. Karena jika terjadi tunggakan apalagi sampai rawat inap maka ada denda juga yang harus di bayarkan. Semoga layanan JKN semakin baik dan bermanfaat untuk masyarakat luas,” tutup Aminah. (Tris/Red)