Bojonegoro, sidik nusantara – Koordinator ‘SOBAT DAVID’ Kecematan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Tomo, menjelaskan bahwa kekecewaan yang sempat muncul di kalangan Koordinator Desa (Kordes) di Kecamatan Dander adalah akibat terjadinya miss komunikasi. Setelah mendapat penjelasan dari Ketua ‘Sobat David’ Kabupaten Bojonegoro, Sarid Usman, persoalan menjadi klir, dan Sobat David se Kecamatan Dander kembali solid untuk mendukung dan memenangkan David Febrian Sandi dalam pemilihan legislatif 2024.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan relawan calon anggota legislatif DPR-RI partai Nasdem dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur IX Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, yang tergabung dalam “SOBAT DAVID” dikabarkan merasa kecewa setelah mengikuti petemuan di salah satu rumah makan yang ada di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas. Pasalnya, panitia menjanjikan uang transport bagi mereka, namun kenyataannya mereka tidak mendapatkan apa yang telah dijanjikan.
“Benar, mereka dijanjikan uang transport namun ternyata saat itu tidak diberi. Ini karena yang hadir jauh melebihi undangan yang diberikan, sampai-sampai tempat acara penuh sesak bahkan meluber hingga pelataran. Dengan kondisi seperti itu, panitia memutuskan uang transport diberikan melalui Koordinator Wilayah (Korwil) pada keeseokan hari,” papar Tomo.
Itu sebabnya, pada tanggl 24 Nopember 2024 koordinator wilayah berkumpul di Posko Pemenagan Jl Jaksa Agung Suprapto 139 Bojonegoro, untuk mengambil uang transport bagi para koordinator desa dan koordinator kecamatan. Namun persoalan muncul, karena dari DAFTAR HADIR diketahui ternyata banyak sekali nama yang tidak dikenal. Mereka tidak terdaftar dalam Sobat David, baik sebagai kordes maupun korcam. Padahal undangan hanya untuk kalangan internal Sobat David yang tergabung dalam koordinator kabupaten, koordinator wilayah, koordinator kecamatan dan koordinator desa.
Dari 700-an undangan, yang hadir melebihi 1.000 orang. Dalam rapat terbatas antara panitia dengan korwil, disepati untuk dilakukan verifikasi atas daftar hadir. Korwil diberi kesempatan satu atau dua hari untuk melakukan verifikasi, dan ternyata Verifikasi membutuhkan waktu hampir satu minggu.
“Ini yang tidak diketahui para kordes di kecamatan dander, sehingga terjadi miss komunikasi. Alhamdulillah semua sudah klir,” tutur Tomo.
Apakah uang transport sudah diberikan? “Mas David memberikan dua alternatif, salah satunya uang transport. Namun ternyata teman-teman memilih alternatif lain yang dipandang jauh lebih baik,” kata Tomo sembari menegaskan, “Maaf, kami tidak bisa mengungkapkan alterbatif lain tersebut, karena ini merupakan bagian dari strategi,” ucapnya. (Wan/Red)