Batik Sambiloto Bojonegoro Punya Kekuatan Magis Saat Dipakai

Bojonegoro, News261 Dilihat

Bojonegoro, sidik nusantara – Batik merupakan salah satu karya seni rupa dua dimensi yang dapat dinikmati oleh indera penglihatan. Berkat keindahan yang diperlihatkan oleh bentuk dari setiap helai, kini batik dikenal dimana-mana dan menjadi pakaian istimewa.

Terlebih batik dengan motif local wisdom atau kearifan lokal daerah setempat, maka setiap pemakainya akan merasa bangga. Batik Bojonegoro-an misalnya, berbagai jenis motif mulai Thengul, Khayangan Api, Waduk Pacal, Daun Jati, Daun Tembakau, hingga yang terbaru motif Daun Sambiloto yang kini sedang viral.

Batik Sambiloto dipelopori oleh seorang perempuan bernama Tatik (55), asal Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Tatik yang dulunya seorang pengangguran, kini menjadi pebisnis batik sukses. Tatik dalam mengerjakan batik tulis dibantu sebanyak 23 orang pekerja yang merupakan ibu rumah tangga dari sekitar rumahnya.

“Sambiloto adalah sebuah tanaman liar. Kami awalnya terinsipirasi karena banyaknya tanaman sambiloto yang tumbuh di sekitar desa kami. Apabila bunga-bunganya sedang bermekaran terlihat indah sekali. Dari situ kami mempunyai ide untuk melukis menjadi sebuah karya seni batik,” jelas Bu Tatik Senin, (3/6/25).

Lanjut dia, setelah dirasa berhasil membuat batik dengan motif sambiloto, selanjutnya dia menelusuri apa saja manfaat tanaman sambiloto tersebut. Ternyata, manfaatnya banyak sekali diantaranya dapat mencegah terjadinya flu dan meredakan sakit demam.

“Bahkan ketika mengenakan batik Sambiloto ini rasanya seperti memiliki kekuatan. Tentu dengan kepercayaan masing-masing ya,” ungkapnya.

Batik andalan Bu Tatik ini telah menebus pasar global. Pemasarannya melalui online maupun offline. Tatik menyebut omset dari penjualan batiknya ini mencapai Rp 3.500.000 per bulannya, termasuk sudah untuk operasional dan pembayaran gaji pekerjanya.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada PEP Sukowati Field yang telah mendukung kelompok batik melalui pendampingan dan pelatihan-pelatihannya. Kami merasa terbantu setelah mendapatkan ilmu pendampingan membatik ini,” katanya.

Kepala Desa Sambiroto Gunawan Wibisono, juga memberikan apresiasi kepada PEP Sukowati Field yang telah mendukung peningkatan ekonomi melalui home industri batik di Desa Sambiroto.

“Sudah saatnya untuk mulai mandiri menjadi kelompok yang naik ke jenjang berikutnya,” ujarnya.

Selain UMKM Batik Sambiloto, peningkatan ekonomi masyarakat Desa Sambiroto juga dicapai melalui penanaman tanaman toga, menjahit, dan produksi berbagai jenis makanan ringan. (Had/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *