Bojonegoro, sidik nusantara – Menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah anugerah luar biasa bagi Eka Kusumaningsih (38) dan keluarga. Baginya, kehadiran Program JKN sangat membantu dirinya dalam mengakses layanan di fasilitas kesehatan.
Beberapa waktu yang lalu Eka pun memanfaatkan layanan JKN saat berobat ke faskes. Ia mengaku kaget karena seluruh biaya pengobatan dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan. Eka juga tidak merasakan dipersulit oleh pihak faskes saat pendaftaran. Ia hanya diminta menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja dan sudah langsung dilayani. Menurut Eka, faskes yang menangani memberikan pelayanan yang terbaik dan ia tidak merasakan dibedakan.
“Pagi hari setelah bangun tidur, saya merasakan linu di setiap persendian. Sampai jari-jari kaki dan tangan sulit untuk digerakkan namun tidak bengkak. Badan terasa panas, mual, lemas dan tidak nafsu makan. Selanjutnya saya pun langsung berobat ke faskes terdekat dengan memanfaatkan layanan JKN. Bersyukur, penyakit yang saya rasakan tidak perlu sampai untuk rawat inap. Saya pun diperbolehkan untuk kembali pulang dan harus banyak istirahat,” terang Eka, Selasa (19/02).
Ibu dua anak ini mengaku sangat bersyukur karena saat sakit tidak merepotkan keluarga, karena seluruh biaya pengobatan telah dijamin seluruhnya oleh BPJS Kesehatan. Ia juga ditangani dengan baik oleh dokter sehingga kekhawatiran akan sakitnya berangsur hilang.
“Jadi saya merasakan sakit ini hampir seminggu. Terutama saat akan berdiri dan berjalan, sangat sakit sekali. Obat yang diresepkan oleh dokter, rutin saya minum dan tentunya meningkatkan pikiran positif supaya lekas sembuh. Dan benar saja tepat dihari keempat, kondisi tubuh saya mulai ada perubahan. Linu dipersendian perlahan mulai berkurang dan suhu tubuh yang tadinya panas mulai turun. Bersyukur sekali penanganan yang baik oleh dokter di faskes menunjukkan kondisi tubuh sedikit pulih. Tidak rugi menjadi peserta JKN karena saat sakit sudah ada yang menjamin dan memayungi dengan layanan kesehatannya,” ceritanya.
Sebagai ibu rumah tangga yang mempunyai hobi memasak ini, Eka pun tak lupa telah mengunduh Aplikasi Mobile JKN. Ia tidak ingin kehilangan informasi berharga tentang JKN melalui fitur-fitur di Aplikasi Mobile JKN.
“Saya paling takut jika kepesertaan JKN menjadi tidak aktif terutama karena riwayat menunggak. Jadi saya upayakan setiap bulannya untuk aktif membayar agar saat sakit tidak bingung lagi. Setelah selesai membayar iuran setiap bulan, saya upayakan untuk rutin memastikan kembali melalui Aplikasi Mobile JKN. Cukup mudah penggunaannya karena dapat diakses di mana pun. Apalagi di dalamnya terdapat fitur Skrining Riwayat Kesehatan sehingga dapat memantau kondisi kesehatan saya terkini,” kata Eka.
Wanita asli Desa Campurejo, Kabupaten Bojonegoro ini sudah bertekad untuk meningkatkan pola hidup sehatnya. Ia pun rutin menerapkan untuk olah raga ringan setiap harinya seperti jalan santai mengelilingi komplek perumahannya.
“Tidak ada kata malas untuk memulai hidup sehat karena saat sakit tidak seorang pun tahu. Makan-makanan yang teratur dan rutin olah raga setiap hari disertai dengan perasaan yang bahagia tentu sangat menggembirakan. Terhadap layanan JKN di faskes saat ini saya akui telah memberikan pelayanan dengan sangat baik. Anti ribet dan memberikan kepuasan pada pesertanya,” papar Eka.
Eka juga mengharapkan semoga masyarakat yang belum menjad peserta JKN dapat segera untuk mendaftar. Ia pun kerap menyampaikan pada kerabatnya tentang kebermanfaatan layanan JKN.
“Terkadang saat ada tetangga yang datang ke rumah untuk bersilaturahim. Ada beberapa dari mereka yang menceritakan belum terdaftar menjadi peserta JKN. Lalu dengan senang hati saya sampaikan untuk segera mendaftar dengan persyaratan yang mudah dan iuran yang sangat terjangkau. Terima kasih banyak layanan JKN dan fasilitas kesehatan yang telah membantu saya. Semoga kedepannya BPJS Kesehatan semakin memberikan pelayanan terbaiknya untuk seluruh masyarakat,” tutup Eka. (Red)
