PONOROGO,Sidik Nusantara – ST.BURHANUDDIN,Harusnya turun ke ponorogo dan melihat langsung kinerja anggota nya beserta jajaran nya yang selama ini banyak main senyap dan 86_an apalagi terkait korupsi serasa kroni dan anthek elite lokal ponorogo,dari sekda,pemkab,dan kabupaten turun ke inspektorat sampai ke desa layaknya tontonan sirkus topeng monyet belaka
Dengan banyaknya oknum bodrex berkedok media dan lsm juga advokasi yg mencoreng nama lembaga dan organisasi serasa menjadi ajang ATM oleh gerombolan oknum tertentu berbentuk LSM yg di duga oknum LSM dan Oknum media dari dalam atau lokal sendiri,dimana fanatik dan primitif kepada bupati tertentu demi menjadi penjilat sejati untuk meraup pundi-pundi rupiah dengan gelar penjilat sejati.
Dari desa wayang, sooko, pudak, singgahan, munggung, badegan, jambon, ngrayun ada 11 desa juga beberapa lain slahung dan bungkal bahkan belum tercantum desa yg di duga melanggar hukum,memakai anggaran,baik ptsl,dana desa,rtlh,naik ke tingkat dprd seakan tambah hari semakin nampak koloni oknum yg di duga LSM bodrex yg sekarang ber metamorfosa ke media online dengan gelar kaperwil dan waka perwil juga lain nya padahal jelas kesalahan tersebut murni,pelanggaran dan dari pihak oknum polres pun ada pula K.B.O,kanit,kasat juga termasuk organ dalam polri di polres ponorogo terlibat malpraktek penyalahguna’an wewenang,jabatan,kekuasaan dan kode etik juga disiplin,utamanya kanit pidum polres ponorogo (GULING SUNAKA)Yg sekarang sedang jadi artis nya polres ponorogo karena kedunguan sang kanit pidum yg vokal dan merasa kuat tanpa ada penghalang sampai mengincar,mengancam,mengintimidasi,memeras,merusak pagar ayu,dan menjadikan ATM para pelaku kriminal sebagai aset rupiah nya.
” saya dhony irawan hw.sh.mhe selaku penasehat hukum di media online nasional juga pimpinan umum sekaligus sekertaris bahkan aktivis hukum dan pers,menyayangkan aksi tsb sampai ada oknum kades yg sok kuat dan sok kebal hukum mau mendadaki wartawan dan lsm yg masuk desa sedangkan jelas itu arah dana publikasi kemana dan alur birokrasinya jelas,jika sekedar silahturahmi dan liputan terkait kasus tertentu,seharusnya apdesi pun tau bukan malah ada beberapa yg kong kalikong sama oknum lsm dan oknum media dengan memojokkan sepihak yg benar-benar independen dan idealis karena kwatir bangkai busuknya terungkap,lantas mengarang cerita hoax dan mencari cari kesalahan untuk menyerang,menjebak,memancing dll”,ujar bang dhony irawan hw.sh.mhe kepada awak media
Anggaran dana desa yg jelas di pangkas oleh kades di ngrayun dari 2017-2024 itu mutlak era ipong mukhlisoni si raja maling maha korupsi,beserta anthek dan kroninya di sekda termasuk agus pramono juga lain nya yg sekarang sedang menyerang giri(bupati terpilih)dengan sepihak,menggunakan manuver sampah juga influencer juga bazer receh juga kroni nya di desa,pelosok desa sampai kabupaten,yg notabene nya fanatik,primitif,monoton dan gampang di suap juga diadu domba karena pencitraan ipong mukhlisoni beserta istri dan beberapa penjilatnya di media,lsm,dinas,polri dan tni,sampai kepada jokowidodo si manusia terkutuk dan biadab yg tidak pecus menjadi presiden di NKRI sampai menjual aset negara kepada asing kroni anthek nya termasuk luhut,bahlil,moeldoko,erik tohir,sri mulyani,yasona laily,yaqout kholil,dll
” Jika ST.Burhanuddin tidak segera menyikapi,juga semakin licik,picik,keji,karena haus sex,lebih fokus pada kekasih gelap dan istri simpanan juga menggelapkan sita’an untuk simpanan nya beserta beberapa oknum lain di kejagung,mk,ma dan daerah,saya siap melawan sendirian mereka siapa pun yg menghalangi saya mengungkap kasus korupsi di negara ini”,ujar nya bang dhony geram
Semakin kesini semua semakin terlihat jelas kebusukan oknum berkedok legalitas hukum,dengan segala macam backingan dan back up’an nya sampai di beberapa kota lain ada kasat,kanit,kapolres,kapolsek,kbo,dan kapolda sendiri yg mencoba menjebak bang dhony irawan hw.sh.mhe dengan tipu daya muslihat sampai dengan jebakan miras,narkoba,wanita,uang dan alhamdulillahnya tidak goyah sampai sekarang apalagi tumbang,yg ada mereka sendiri yg main kasat mata dan nyata malah terbunuh dengan drama manis juga karangan cerita busuknya sendiri. (Wan)