Bojonegoro, sidik nusantara – Berprofesi menjadi guru di MTSN 1 Bojonegoro, tentu sangat membanggakan bagi Farida Noraini (47). Ibu dua orang anak yang mempunyai hobi menonton film ini adalah warga asli dari Kelurahan Sukorejo, Kabupaten Bojonegoro.
Sebagai seorang guru, Farida pun telah terdaftar menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2014. Ia sangat bersyukur sekali dapat memanfaatkan layanan JKN saat terjadi pendarahan pada dinding ususnya. Selain sikap petugas faskes tingkat pertama dan lanjutan yang ramah, keringanan biaya juga ia rasakan manfaatnya. Farida tidak menemukan kendala yang berarti kala harus berobat ke faskes dengan menggunakan layanan JKN.
“Jika tidak menggunakan layanan JKN tentu biaya yang saya keluarkan sangat besar. Proses awal periksa di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) juga tidak sekali dua kali dilakukan. Hingga akhirnya dokter memutuskan untuk memberikan rujukan ke rumah sakit. Gejala awalnya sakit itu terjadi karena saya merasakan sakit lambung yang cukup hebat dan muntah darah. Hingga akhirnya tindakan endoscopy dilakukan dan usus saya sudah penuh darah. Menurut dokter yang menangani, hal itu disebabkan karena bakteri,” cerita Farida.
Farida yang menyukai sekali masakan yang pedas tentu sangat kaget dan sedikit panik dengan kondisinya saat itu. Ia ingin kembali sembuh agar bisa beraktivitas kembali dengan baik yaitu mengajar.
“Jika kondisi badan sudah tidak sehat tentu akan mempengaruhi yang lainnya termasuk suasana hati. Empat hari dirumah sakit membuat saya harus benar-benar istirahat dan pihak rumah sakit melayani dengan sangat baik. Tentunya kami sekeluarga sangat terbantu, mengingat biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Andaikan belum terdaftar menjadi peserta JKN, berapa banyak biaya yg harus kami keluarkan,” terang Farida.
Selanjutnya, Farida juga menjelaskan kemudahan layanan JKN saat malam itu ia langsung menuju Unit Gawat Darurat (UGD). Oleh petugas administrasi rumah sakit, Farida hanya diminta menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja.
“Luar biasa sekali layanan JKN sekarang ini dan saya sudah membuktikannya. Dengan menunjukkan KTP saja sudah bisa langsung dilayani. Hal-hal rumit lainnya seperti harus menyampaikan fotokopi pun juga tidak saya dapati. Saat berpindah dari UGD ke kamar rawat inap, kami juga tidak dipersulit. Ruang rawat inap juga sangat bersih, nyaman sehingga kondisi saat sakit menjadi lekas pulih. Beruntung tidak terlalu lama untuk rawat inap karena hanya empat hari saja. Akhirnya oleh dokter, saya diperbolehkan untuk pulang dan melanjutkan rawat jalan saja,” jelas Farida.
Guna memastikan kondisinya benar-benar pulih, Farida wajib untuk melakukan layanan rawat jalan. Ia pun tetap menggunakan layanan JKN dengan memanfaatkan fitur antrean online yang terdapat pada Aplikasi Mobile JKN.
“Hadirnya antrean online ini memang tidak dapat dipungkiri kehebatannya. Dengan mengunduhnya melalui Aplikasi Mobile JKN dan bisa diakses dimanapun. Selanjutnya tinggal datang sesuai nomor antrean, maka kita tidak perlu terlalu lama mengantre di faskes. BPJS Kesehatan sudah membuktikan jika layanan JKN ini mampu memberikan pelayanan yang terbaik. Sebenarnya banyak fitur-fitur yang berguna bagi peserta JKN yang dihadirkan di Aplikasi Mobile JKN. Seperti salah satunya untuk mengetahui kepesertaan aktif dan akan pindah ke faskes tingkat satu. Saya sangat terbantu dengan kehadiran Aplikasi Mobile JKN,” kata Farida.
Farida yang saat ini sudah kembali pulih dan berkativitas kembali sangat mensyukuri nikmat sehat. Baginya saat ini, ia harus mempertahankan pola hidup sehatnya sehingga sedapat mungkin tidak terulang kembali penyakitnya.
“Upaya hidup sehat harus terus ditingkatkan. Semoga layanan JKN yang sudah baik ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri guna menjaga pola hidup sehat, terlebih usia sudah semakin senja. Saya sangat berterima kasih sekali pada BPJS Kesehatan yang sangat membantu pengobatan sakit lambung ini. Jaya selalu untuk BPJS Kesehatan,” tutup Farida. (Red)