Bojonegoro, sidik nusantara – Abdul Khamid (29), warga Desa Kauman, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro tengah merasakan kebahagiaan. Khamid kini telah resmi menyandang status menjadi ayah setelah sang istri selesai menjalani proses persalinan sang putri.
Ia pun semakin bersyukur karena telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga seluruh biaya persalinan dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan. Kondisi istri dan anak Khamid juga sehat sehingga menambah kebahagiaan keluarga kecil mereka. Khamid juga merasakan puas terhadap pelayanan pihak faskes selama istrinya melalui proses persalinan.
“Sejak awal kehamilan, istri saya telah memanfaatkan layanan JKN. Jadi, pertama kali datang ke bidan, kami sudah dipastikan telah terdaftar menjadi peserta JKN. Pertanyaan sederhana namun menarik perhatian kami dan semakin yakin jika layanan JKN semakin baik. Setelah menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), kami langsung didata guna pendaftaran administrasi. Ternyata sangat tidak rumit memanfaatkan layanan JKN dan istri saya sangat diperlakukan dengan sangat baik,” terang Khamid, Jumat (21/02).
Hari Perkiraan Lahir (HPL) yang ditunggu tiba dan keluarga kecil ini siap untuk menerima kelahiran buah hati mereka. Menurut bidan terjadi kurangnya tinggi badan dan pinggang yang sempit, akhirnya dirujuk ke rumah sakit.
“Dengan bermodalkan kepesertaan JKN, akhirnya istri dirujuk ke rumah sakit. Dirujuk karena tinggi badan yang kurang, pinggang yang sempit dan berat badan bayi yang besar. Sehingga untuk keselamatan ibu dan bayinya, akhirnya dilaksanakan persalinan sesar. Dan lagi-lagi kami diberikan pelayanan yang sangat baik oleh pihak rumah sakit tanpa dipersulit. Selang beberapa jam, akhirnya bayi kami lahir dalam keadaan sehat dan normal dan tidak perlu masuk ruang inkubator,” cerita Khamid.
Khamid pun mengakui, jika tanpa memanfaatkan layanan JKN, biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak. Ia menyadari jika saat ini layanan JKN jauh lebih baik, mudah dan cepat.
“Sejujurnya saya kaget, ternyata memanfaatkan layanan JKN di faskes itu mudah dan cepat. Saya berpikirnya pasti akan diminta banyak sekali persyaratan administrasi dan jika tidak lengkap tidak akan dilayani. Ternyata pemikiran saya ini salah besar, tinggal menunjukkan surat rujukan dan KIS saja sudah langsung dilayani. Petugas administrasi di faskes juga sangat ramah dan membantu dengan sepenuh hati. Sesuai dengan slogan dari rumah sakit yang menangani persalinan istri saya, melayani dengan sepenuh hati. Dan ternyata bukan isapan jempol belaka karena memang benar terbukti,” papar Khamid.
Kini setelah hampir empat hari istri dan anaknya menjalani rawat inap, akhirnya oleh dokter diperbolehkan pulang. Khamid pun mengaku sangat puas dan tidak akan melupakan kebaikan layanan JKN dan faskes yang membantunya.
“Jika saat ini masih banyak masyarakat yang belum terdaftar menjadi peserta JKN, ayo jangan lama menunggu. Segera daftar bersama seluruh anggota keluarga agar saat sakit khususnya atau misal persalinan, sudah ada yang menjamin. Terlebih yang saya alami, jika layanan JKN di faskes layanannya sangat baik dan tidak terjadi diskriminasi. Semoga BPJS Kesehatan semakin menunjukkan kemampuannya untuk dapat memberikan pelayanan prima pada pesertanya,” tegas Khamid.
Selanjutnya, Khamid juga mengungkapkan jika ia telah menggunakan aplikasi Mobile JKN. Menurutnya jika saat sakit dan akan berobat ke faskes tidak perlu antre lama karena bisa memanfaatkan fitur antrean online.
“Hadirnya layanan JKN sekarang ini sudah sangat mengikuti perkembangan zaman. Terutama aplikasi Mobile JKN yang sebenarnya sangat mengagetkan saya kehadirannya. Khususnya dengan memanfaatkan antrean online saat akan berobat ke faskes. Tidak perlu antre lama dan dapat diakes di mana saja. Semoga layanan JKN yang sudah sangat baik ini dapat terus dipertahankan,” tutup Khamid. (Red)