Bupati Setyo Wahono Minta OPD Prioritaskan Upaya Cegah Banjir di Tahun Ini

Bojonegoro, News83 Dilihat

Bojonegoro, sidik nusantara – Penjabat Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memprioritaskan penanganan banjir mulai tahun ini. Penekanan tersebut disampaikan saat agenda Ngopi Bareng bersama jajaran OPD terkait di rumah dinas bupati pada Rabu (16/4). Turut hadir dalam pertemuan itu Pj Sekda Bojonegoro, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air, Kepala PU Cipta Karya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kalaksa BPBD, perwakilan BPKAD, serta camat dari lima kecamatan yakni Gondang, Dander, Baureno, Bojonegoro, dan Temayang.

Permasalahan banjir menjadi sorotan utama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro di bawah kepemimpinan Setyo Wahono dan Nurul Azizah. Isu ini bahkan menjadi bagian dari program prioritas pembangunan daerah, khususnya dalam aspek lingkungan dan adaptasi terhadap perubahan iklim sebagai bentuk mitigasi serta penanganan risiko bencana.

Empat kecamatan menjadi fokus dalam pertemuan kali ini, yakni Gondang, Dander, Baureno, dan Bojonegoro. Hal ini tak lepas dari kejadian banjir bandang yang sempat melanda beberapa desa di Kecamatan Gondang beberapa waktu lalu. Menyikapi hal tersebut, Bupati langsung mengambil langkah cepat bersama BPBD, TNI, Polri, Satpol PP, dan sejumlah pihak terkait. Koordinasi lebih lanjut juga telah dilakukan dengan Kementerian Pertanian.

Dalam forum pagi ini, Setyo Wahono kembali menegaskan pentingnya kolaborasi lintas OPD agar langkah pencegahan banjir bisa segera diwujudkan pada tahun ini.

Kepala Dinas PU Sumber Daya Air, Helmi Elizabeth, memaparkan bahwa salah satu penyebab utama banjir di Bojonegoro adalah pendangkalan sungai dan saluran air. Selain itu, kurangnya serapan air, minimnya muara, serta alih fungsi lahan turut memperparah kondisi saat musim hujan.

Menurut Helmi, pihaknya telah menjalin koordinasi dengan OPD terkait hingga pemerintah desa untuk merancang penanganan banjir dalam jangka pendek dan panjang. “Beberapa sungai di wilayah Kota Bojonegoro mengalami pendangkalan yang perlu segera dikeruk agar kembali berfungsi optimal. Untuk wilayah Dander masih dalam tahap kajian lokasi, dan apabila memungkinkan, kami akan bangun bozem atau waduk buatan,” jelas Helmi.

Ia juga menyebutkan bahwa Kecamatan Baureno terdampak akibat meluapnya Sungai Semarmendem yang mempengaruhi sembilan desa. Upaya normalisasi telah dibahas bersama BBWS sebagai solusi jangka pendek. Selain itu, masyarakat mengusulkan pembangunan pintu air guna mengontrol debit air secara lebih efektif.

Untuk Kecamatan Gondang, yang memiliki akses ke waduk, Pemkab merencanakan pembangunan sodetan agar aliran air bisa disalurkan ke waduk dan kanal irigasi.

“Pembangunan infrastruktur ini bertujuan agar air berlimpah saat musim hujan dapat dikendalikan, dan dimanfaatkan saat musim kemarau. Tahap studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) akan kami percepat agar langkah penanganan bisa segera dieksekusi,” pungkas Helmi. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *