LAMONGAN,Sidik Nusantara – Wisata Desa terbaru di Kabupaten Lamongan yang kekinian, Destinasi Wisata Kuliner baru yang layak untuk di rekomendasikan “Warung Kangen Djadoel,” lahir dengan sensasi khas masa dulu (Jadul-red) dengan kenikmatan kuliner pedesaan yang nikmat di Desa Mantup, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan.
Waroeng Kangen Djadoel Mantup berhasil mencuri perhatian masyarakat dengan konsep kuliner khas pedesaan yang dikemas dalam suasana gubuk tradisional namun tetap nyaman dan elegan. Di tengah gempuran kafe modern yang kian menjamur, sebuah tempat makan unik hadir dengan nuansa 80-an yang khas.
Berbeda dari kebanyakan tempat makan kekinian, Kangen Djadoel menawarkan pengalaman bersantap yang lebih dari sekadar soal rasa. Pengunjung diajak menyelami suasana khas jaman dulu bernuansa desa, lengkap dengan hijaunya pedesaan yang alami, angin semilir, dan pemandangan sekitar yang di tata detail sempurna dan menenangkan jiwa.
Gubuk-gubuk kayu yang ditata rapi menjadi ruang bersantap yang tak hanya nyaman tetapi juga “instagramable” dan unik.
Menu yang ditawarkan pun sangat terjangkau, mulai dari Rp3.000 hingga Rp25.000 per porsi. Aneka hidangan khas Jawa seperti Rawon Blonceng, Lodeh Tewel, Jangan Asem, serta beragam lauk pauk dan jajanan tradisional tersedia setiap hari.
Salah satu konsep yang menarik adalah layanan “makan nasi sayur sepuasnya di tempat” yang membuat pengunjung bisa menikmati santapan tanpa khawatir kantong jebol.
Arda dan Dahlia, pemilik waroeng Kangen Djadoel, menjelaskan bahwa konsep waroeng ini memang dirancang untuk membawa suasana nostalgia masa lalu dengan kemasan yang kekinian.
“Kami ingin menghadirkan suasana yang jarang ditemukan di kota, desain bangunan suasana desa yang damai dan penuh kenangan, sampai musik jaman dulu kami perdengarkan diputar di sini, menambah vibe jadul tapi kekinian dan tetap nyaman. Tak hanya cocok untuk kaum 80 an bernostalgia tapi juga cocok juga untuk anak muda zaman sekarang,” ujar Arda. Senin, (7/7/2025).
Dengan sentuhan budaya, kearifan lokal, harga yang bersahabat, serta konsep yang otentik dan menenangkan, Waroeng Kangen Djadoel Mantup layak menjadi tujuan baru bagi pecinta kuliner yang rindu suasana desa di tengah hiruk pikuk zaman modern.
Kangen Djadoel bisa di bilang kini mulai menjadi destinasi wisata desa baru pilihan bagi warga Lamongan dan sekitarnya, termasuk para wisatawan dari luar kota yang ingin mencicipi sensasi makan di tengah pedesaan.
“Buka dari pukul 09.00 pagi sampai 21.00 wib, malam di last order, pukul 10 atau 11 malam kami tutup. Kangen Djadoel lebih dari sekadar tempat makan, Kangen Djadoel diharapkan menjadi destinasi wisata desa/kuliner dan dapat menjadi ruang untuk melepas penat, menjalin keakraban, serta menciptakan kenangan bersama keluarga maupun sahabat,” tutupnya.
Sementara itu ketua paguyuban pelaku wisata Kabupaten Lamongan, teguh Wahyudi mengatakan dirinya merasa sangat senang dengan lahirnya kangen Djadoel ini.
“Kami mensurvei langsung dan benar benar merasakan sensasi khas masa lampau di sini, banyak hal yang menarik di sini. Makanannya juga enak dan terjangkau. Semoga kangen Djadoel menjadi destinasi wisata baru di kabupaten Lamongan dan bisa menarik banyak wisatawan luar daerah untuk berkunjung ke sini,” ujarnya.
lebih lanjut, teguh Wahyudi mengatakan bahwa wisata ini sangat potensial dan layak untuk direkomendasikan kepada semua.
“Saya sebagai masyarakat lamongan turut bangga dengan adanya wisata kangen jadul ini, ini wisata kuliner dan wisata desa bisa dibilang ini hal baru dan menarik, semoga hal ini menjadi semangat kita semua serta bisa menjadi contoh oleh desa lainnya atau pelaku usaha wisata di kabupaten Lamongan. Mari kita geliatkan sektor pariwisata di kabupaten Lamongan,” Terangnya.
Senada dengan itu ketua FKBN (Forum Kader Bela Negara) Bakorda kabupaten lamongan, Ferry Fadli mengatakan bahwa dirinya terpukau dengan apa yang di suguhkan oleh kangen Djadoel.
“Ini adalah model wisata kuliner, wisata desa kekinian yang bisa diterima oleh kawula tua dan kawula muda. Tempat ini memang benar-benar di desain dengan sempurna, setiap sudutnya dipikirkan dan penuh dengan sentuhan seni, nuansanya benar-benar terasa jadul, tapi kekinian, khas desa jawa. Keren pokoknya, kalian akan menyesal jika tidak kesini, wajib harus kesini,” pungkasnya. (Wan)