Layanan JKN Jadi Andalan Bagas Atasi Hipertensi Sang Ibu

Bojonegoro, sidik nusantara – Tidak pernah terbayangkan dalam benak Bagas Himawan (21) memanfaatkan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan sangat mudah. Ibunya yang telah lama menderita Hipertensi selalu rutin berobat setiap bulannya ke faskes tanpa mengalami kendala.

Terlebih biaya pengobatan yang gratis tentu membuat ringan keluarga. Bagas pun tidak perlu khawatir lagi karena antrean online yang ia manfaatkan membuatnya tidak perlu lama menunggu di faskes.

“Kami sekeluarga sangat berterima kasih pada BPJS Kesehatan yang menjadi andalan dalam menjamin biaya berobat ibu. Penyakit hipertensi yang dialami ibu setiap bulannya rutin untuk berobat ke faskes. Kami sekeluarga sangat bersyukur menjadi peserta JKN karena dapat memanfaatkan layanan tersebut,” jelasnya, Senin (15/09).

Ia menjelaskan bahwa biaya pengobatan yang sepenuhnya ditanggung BPJS Kesehatan sangat meringankan. Selain itu, layanan antrean online dinilainya mampu mengurai kepadatan sehingga pasien tidak perlu menunggu lama di fasilitas kesehatan.

Bagas pun menceritakan jika pihak faskes memberikan perlakuan dengan baik. Ibunya merasa tenang saat dokter dan perawat memberikan penanganan sebagai peserta JKN.

“Saat itu sering sekali mendengarkan cerita jika berobat menggunakan layanan JKN itu sangat rumit. Misalnya saja harus menyertakan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Namun yang terjadi, ibu hanya menunjukkan KTP saja sudah langsung dilayani. Apalagi sekarang ini sudah eranya digital, sehingga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) pun juga langsung dilayani. Sangat mudah sekali memanfaatkan layanan JKN, anti ribet dan sangat praktis. Kami sangat bersyukur sekali menjadi pesertanya dan kepuasan layanan saya merasakan semakin meningkat,” katanya.

Selanjutnya, Bagas mengungkapkan jika sang ibu pernah mengalami kondisi kesehatan yang memburuk. Hal itu mengakibatkan harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih dari dokter.

“Saat itu kondisi kesehatan ibu memang kurang bagus sehingga harus mendapatkan rujukan ke rumah sakit. Bersyukur ibu tidak sampai rawat inap sehingga bisa kembali lagi ke rumah dan mendapatkan rujukan balik ke faskes tingkat pertama untuk berobat selanjutnya. Menurut saya aturan yang dibuat oleh BPJS Kesehatan tidak rumit dan memudahkan untuk seluruh pesertanya,” tuturnya.

Menurut Bagas, ibunya rutin mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang diadakan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Ibunya yang telah berusia 60 tahun tetap semangat menjaga semangat bahagianya untuk mendukung kesembuhan penyakitnya.

Bagi ibu saat berkumpul bersama dengan peserta Prolanis lainnya membuatnya sangat bahagia. Menurutnya, kesehatan itu diciptakan dari dalam diri sendiri walaupun setiap harinya rutin untuk minum obat.

“Ibu merasa sangat beruntung karena FKTP selalu rutin dalam menggelar kegiatan Prolanis. Pemeriksaan laboratorium dan senam adalah salah satu dari kegiatan tersebut. Selanjutnya keakraban yang terjalin membuat pesertanya semakin kompak sehingga semakin menambah kebahagiaan ibu. Baginya, layanan JKN selalu menjadi andalan dan meringankan beban keluarga,” ungkapnya.

Tak lupa, ibu juga telah memanfaatkan Skrining Riwayat Kesehatan guna memantau kondisinya. Jika mengalami kendala, tak segan ibu minta diantar ke faskes terdaftarnya untuk meminta bantuan pengisiannya.

“Melalui Aplikasi Mobile JKN, ibu sangat terkesan memanfaatkan Skrining Riwayat Kesehatan untuk memantau kesehatannya. Menurutnya apabila kurang jelas dalam pengisiannya, ibu minta tolong untuk diantar ke faskes terdaftarnya yang kebetulan dekat dengan rumah. Bersyukurnya, petugas faskes yang membantu ibu sangat solutif dan komunikatif menghadapi ibu yang sudah berusia senja,” kata pria asli Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro ini.

Bagas berharap jika Program JKN ini dapat berlangsung lama menjadi penjamin utama layanan kesehatan. Ia menyadari jika iuran JKN setiap bulannya tidak sebanding dengan penyakit yang dijamin penuh sesuai indikasi medis.

“Harapan saya masyarakat sehat, bahagia dan layanan JKN kepuasannya semakin meningkat. Jika belum ada yang belum daftar menjadi pesertanya jangan lupa segera daftar. Tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan karena dapat melalui pelayanan non tatap muka seperti BPJS Online,” tutupnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *