JMSI Jatim Gelar Musda dan Focus Group Discussion ( FGD) Tantangan Baru Jurnalisme Modern

Daerah, News, Peristiwa44 Dilihat

SURABAYA,Sidik Nusantara – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Jatim menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang “AI dan Masa Depan Kebenaran Tantangan Baru Jurnalisme Modern” dilanjutkan Musyawarah Daerah (Musda) di CrownPrince Hotel Surabaya, Kamis (27/11/2025).

Kegiatan diikuti pengurus dan seluruh anggota JMSI se Jatim itu dibuka Kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin, S.Si, M.IP.

Turut memberikan pemaparan : Ir. Wahyu Kuncoro, M.Si (pakar komunikasi, Dosen Untag Surabaya), DR. Eko Pamuji, M.Si, dosen UNESA yang juga Wakil Ketua Umum JMSI Pusat dan Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim.

“Penggunaan AI harus selalu berada di bawah kendali manusia, patuh pada kode etik jurnalistik, serta menjunjung akurasi, verifikasi, dan penghormatan terhadap hak cipta serta privasi,” ujar Kadis Kominfo Jatim.

Dikatakan, dengan memanfaatkan AI sebagai alat bantu yang memperkaya kualitas jurnalisme. “Tanpa menggeser peran penting wartawan sebagai penjaga kebenaran,” tambah Sherlita.

Sementara itu Wahyu Kuncoro menyebut semula kita terbiasa dengan media konvesional, tiba-tiba muncul medsos dan kini AI. “Sepertinya kita tidak siap, sehingga muncul kejahatan dunia internet termasuk penggunaan AI,” ujarnya.

Termasuk mengolah informasi melalui AI. Bahwa AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan, pola kerjanya menyerap data dalam jumlah besar (big data). Kemudian, menganalisis data tersebut untuk menemukan korelasi.

Lutfil Hakim maupun Eko Pamuji sepakat bahwa penggunaan AI secara mutlak tetap menyalahi kerja jurnalistik. “Ada data, apalagi beritanya orang lain yang kemudian dimasukkan AI agar diolah menjadi baru dan berbeda. Wah dosa rasanya,” ujar Lutfil Hakim.

Bahkan menurut Eko Pamuji media yang hanya diisi kiriman berita rilis, tidak sesuai kerja jurnalistik. “Bahwa wartawan tugasnya mencari, mengumpulkan, mengolah dan mempublish berita,” ungkapnya.

Program Kaderisasi
Musda merupakan agenda lima tahunan kepengurusan untuk melaporkan kinerja sekaligus pemilihan ketua dan pengurus baru. Musda yang dipimpin Machmud Suhermono, secara aklamasi para peserta memilih Syaiful Anam untuk kembali memimpin JMSI Jatim periode 2025-2030.

Ketua JMSI Jatim terpilih Syaiful Anam menyampaikan terimakasih atas kepercayaannya, “Jika baik maka dukunglah, tetapi jika salah maka ingatkanlah,” ujarnya.

Kedepannya, Syaiful Anam selain program membantu anggota meningkatkan kinerja media siber dari sisi perusahaan maupun konten jurnalistiknya, juga menekankan pentingnya kaderisasi dalam organisasi.

“Periode lima tahunan sangat cukup. Perlu kaderisasi pergantian kepemimpinan supaya segar dan saling merasakan. Diniati ibadah dan pengabdian membantu sesama,” pungkasnya.

Kaderisasi kata Syaiful Anam bukan hanya pergantian pimpinan, tetapi juga rekrutmen anggota baru. “Anggota yang baik, jika tidak baik dibantu memperbaiki,” pungkasnya. (Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *