LAMONGAN,Sidik Nusantara — Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Banggle, Kecamatan Sukorame, yang dikerjakan oleh CV Assila Abbasy dengan anggaran Rp 146.700.000, kini menjadi sorotan usai ditemukannya dugaan pengurangan volume pembesian pada rangka pengecoran.
Proyek yang bersumber dari anggaran Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Lamongan ini awalnya berjalan seperti biasa. Namun, saat awak media melakukan pengecekan ke lokasi dan melakukan pengukuran langsung pada material besi yang digunakan, ditemukan adanya ketidaksesuaian ukuran dengan spesifikasi teknis yang umumnya digunakan untuk pembangunan TPT.
Dari hasil pengukuran, besi yang terpasang diduga memiliki diameter lebih kecil daripada standar yang seharusnya digunakan untuk struktur penahan tanah. Temuan ini memunculkan dugaan bahwa terjadi pengurangan volume pembesian, yang dapat berdampak pada kekuatan dan keawetan konstruksi.
Salah satu warga yang berada di lokasi menyampaikan bahwa sejak awal pekerjaan, masyarakat sudah menaruh curiga terhadap kualitas material.
“Kami melihat besinya tampak lebih kecil dari biasanya. Setelah dicek langsung oleh awak media, ternyata benar ukurannya tidak sesuai. Ini jelas meresahkan,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak CV Assila Abbasy belum memberikan klarifikasi terkait temuan tersebut. Sementara itu, Dinas Perkim Kabupaten Lamongan memberikan tanggapan terkait spek seharusnya ukuran besi utamanya 10 milimeter sedang besi begel 6 milimeter sedangkan yang digunakan oleh pelaksana menggunakan ukuran 8,1 pada besi utama dn 4.8 pada besi begel.
diharapkan dinas perkim segera turun tangan melakukan audit lapangan untuk memastikan apakah pekerjaan telah dilaksanakan sesuai spesifikasi dan aturan teknis yang berlaku.
Masyarakat berharap pengawasan proyek dapat diperketat agar anggaran yang cukup besar tersebut benar-benar menghasilkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan aman bagi lingkungan sekitar. (Wan)














