Batik Batoga “Kunyit” Asli Khas Kota Batu Mempunyai Tampilan Mewah

Budaya, Daerah, News50 Dilihat

BATU,Sidik Nusantara – Kota Wisata Batu, tentunya banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal, domestik maupun mancanegara. Artinya, belum lengkap rasanya ketika perjalanan ke Kota Wisata Batu, kalau tidak mampir melihat dan membeli Batik Batoga, milik Bu Dwi Harining (50) th.

Outlet Batik Batoga milik Bu Dwi ini tentunya berada ditempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh pengunjung. Dapat dipastikan tepatnya sejuk, enak dan nyaman bahkan mudah dicari. Persisnya didepan Alun – alun Kota Batu, Jl. Diponegoro, Kec. Batu, Kota Batu.

Owner Batik Batoga, saat memamerkan hasil karyanya dengan mempunyai ciri khas tersendiri.

Saat saat ini Batik Batoga, sedang dibanjiri orderan khusus dari Kota Malang untuk membuat karya tulis yang apik yaitu Batik Warna Sogan Motif anggrek. Batik tersebut yang berukuran 2,5 meter, dengan harga satuannya Rp 750.

“Alhamdulillah, dengan seiring berjalannya waktu, saya menjalankan bisnis batik ini tidak terasa sudah berjalan hampir 9 tahun. Semoga tidak ada kendala, sehingga dapat lancar karena ini kita laksanakan secara mandiri. Semoga dapat mendongkrak UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Mencegah,” tuturnya.

Kendati demikian, ia juga berharap bahwa Kota Batu sebagai Kota wisata dengan harga batik yang terkesan mahal. Maka harus ada solusi bersama dengan mencari terobosan – trobosan baru, agar nantinya konsumen tidak merasa keberatan dengan harga jual.

“Dengan harga batik yang masih terkesan masih mahal ini, maka kita harus bisa menyiasati. Supaya apa, agar nantinya pembeli dapat dipastikan membeli batik dengan harga yang terjangkau,” ucapannya, Jumat (19/12/2025).

Dengan meminimalisir bahan, dan tidak mengurangi kualitas targetnya untuk kedepannya para wisatawan ketika hendak berkunjung ke Kota Batu harus bisa beli batik khas Kota Batu, bukan hanya sekedar koleksi pribadinya akan tetapi juga untuk oleh oleh.

“Kita harus berani mencoba melangkah, karena persaingan harga supaya tidak terlalu tinggi. Bukan sekedar membuat saja, akan tetapi harus bisa menjualnya. Supaya dapat mendongkrak pontensi penjualan produk khas Batu. Nantinya saya akan membuat seperti kemeja dengan harga dibawah seratus ribu,” tegasnya.

Meskipun demikian, salah satunya untuk membuat terobosan baru, untuk menjual batik juga ada support dari pihak pemerintah daerah dengan langkah – langkah inovasi dan kreatif.

“Dari pemerintah daerah, menurut saya sudah ada perhatiannya dan lumayan bagus. Akan tetapi sesama pembatik perlu kompak, kita harus banyak sering dengan teman-teman yang lainnya dalam artian kenapa bisa jual murah. Ditempat saya, alhamdullah, dalam satu hari target dapat tercapai dengan satu hari minimal bisa menjual satu batik bahkan itu laku keras. Bahkan dari pemerintah harus bisa wadai pembatik di Kota Batu, supaya tidak kesenjangan,” bebernya.

Lebih tepatnya, Batik Batoga ini lebih berkarakter dan menonjol yaitu dengan ciri khasnya selalu menampilkan gambar kunyit atau empon – empon yang lain semisal ada serai atau gambar yang lainnya, sebagai plat Batik Batoga.

Penulis: Arman.

Editor: Akasa Putra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *